Tak Berkategori

Diskusi PKL Subuh dan Pemkot Banjarbaru Berujung Buntu, Wali Kota: Kami Bukan Pesulap

apahabar.com, BANJARBARU – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) subuh eks Pasar Bauntung berjualan di trotoar Lapangan…

Featured-Image
Ket: Ketua PKL, Gusti Irwan saat diskusi dengan Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Foto-apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) subuh eks Pasar Bauntung berjualan di trotoar Lapangan Murjani, Kamis (18/3). Mereka berjualan di depan Kantor DPRD Banjarbaru agar mendapat solusi dari pemerintah setempat terkait lahan berjualan.

Wali kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin pun mendiskusikannya dengan pihak PKL.

“Ada aturan, tak boleh berjualan di trotoar dan jalan umum. Kalau kami mau menuntut, sudah dari dulu. Tapi kami sampai saat ini masih memberikan kelonggaran,” ucap Wali Kota.

Dia menegaskan, jika pihaknya bukan pemain sulap, yang hari ini mau, hari ini ada. Semua berproses.

“Kan kemarin pihak pian juga yang menginginkan jika tertanggal 17 Maret Jalan Lanan itu ditutup. Tapi pas ditutup, kenapa tiba-tiba berjualan di depan Kantor DPRD. Komitmen dong,” tambah Ovie sapaan akrab Wali Kota.

Para PKL menyatakan ingin meminta waktu untuk berjualan di Jalan Nanan, namun hal itu tak diberikan izin lagi oleh Ovie.

“Saya tak mengizinkan,” tegasnya.

Selain itu, ia juga mengatakan, jika para PKL tetap berjualan, maka pihaknya akan tegas membubarkan.

“Silakan saja, tapi akan kami bubarkan,” imbuhnya lagi.

Ovie mencoba memberikan 5 opsi tempat untuk para PKL, namun pedagang menolak dengan alasan sepi.

“Kami berjanji akan memback-up agar jualan ramai, tapi perlu proses, sekali lagi kita bukan pemain sulap,” singkat dia.

Dari diskusi tersebut, tidak ada kesepakatan antara para PKL dengan pemerintah kota.



Komentar
Banner
Banner