bakabar.com, BANJARMASIN – Isu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) Kota Banjarmasin kembali mengemuka.
Ini setelah lama tengelam akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan banjir.
“SMPN kan sudah simulasi, jadi itu dulu yang belajar tatap muka, kalau SD kemungkinan nanti simulasi dulu,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Totok Agus Darmanto, belum lama tadi.
Totok menjelaskan, sejauh ini belajar secara daring sudah berangsur normal. Itu setelah sebelumnya sempat terkendala akibat musibah banjir.
Ada beberapa murid maupun guru, kata dia, yang harus tinggal di tempat pengungsian, karena rumah mereka terendam banjir.
“Alhamdulillah sekarang belajar via daring sudah normal kembali, murid dan guru yang terdampak banjir sudah bisa kembali meninggali rumah mereka,” ungkap Totok.
Lantas, bagaimana untuk tingkat SD?
Totok menerangkan, PTM di SD belum bisa dijalankan karena belum melakukan proses simulasi. Itu artinya, PTM akan dilaksanakan setelah dilakukan evaluasi.
“Kita dahulukan tingkat SMPN dulu. Untuk SD akan kita awali dengan simulasi,” tutupnya.
Sebelumnya diketahui, hampir seluruh fasilitas pendidikan di Banjarmasin terdampak banjir. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bahkan, sebagian besar sekolah juga banyak dijadikan sebagai lokasi pengungsian warga yang terdampak banjir.