Sport

Dipicu Kartu Merah, Pertandingan PSBS Biak dan Kalteng Putra di Stadion Batakan Ricuh

apahabar.com, BALIKPAPAN – Laga lanjutan Liga 2 Indonesia di grup D antara PSBS Biak dan Kalteng…

Featured-Image
Laga lanjutan Liga 2 Indonesia di Group D antara PSBS Biak dan Kalteng Putra berujung ricuh. Foto-Istimewa

bakabar.com, BALIKPAPAN – Laga lanjutan Liga 2 Indonesia di grup D antara PSBS Biak dan Kalteng Putra, Rabu (17/11), berujung kericuhan.

Kericuhan dalam pertandingan di Stadion Batakan, Balikpapan itu diwarnai perkelahian antar tim hingga official.

Situasi di lapangan bahkan sempat gaduh hingga aparat polisi kewalahan melakukan pengamanan.

Kejadian ini terjadi di menit 65, ketika PSBS Biak yang tertinggal 2-0 tampil ngotot. Hingga akhirnya seorang pemain PSBS Biak, Patrison Lucky Rumere, mendapat kartu kuning dari wasit Tommi Manggopa asal Sulawesi Utara.

Tak terima mendapat kartu kuning, Patrison bereaksi melemparkan bola ke pemain lawan. Namun pemain Kalteng Putra tidak terima dan mengadu ke wasit. Alhasil Patrison langsung dihadiahi kartu kuning kedua alias kartu merah.

Lantas Patrison yang tidak terima diusir, keluar lapangan dan berlari mengarah ke bench Kalteng Putra. Bola yang dipegangnya dilemparkan ke kiper cadangan Kalteng Putra, hingga akhirnya keributan pun terjadi.

Selanjutnya ofisial dan para pemain kedua klub saling kejar di lapangan. Bahkan adu jotos juga terlihat di lapangan, hingga membuat beberapa pemain berdarah. Pertandingan baru bisa kembali berlanjut setelah sekitar 20 menit terhenti.

Dalam pertandingan tersebut, Kalteng Putra unggul 3-0 atas PSBS Biak berkat gol-gol Nur Akbar Jawara di menit 4, Giofani menit 53 dan Tamsil Sijaya lewat penalti di menit 104.

Pelatih PSBS Biak, Ega Rakha Dani menyampaikan bahwa sebenarnya sudah menyusun skenario untuk meredam Kalteng Putra.

“Tapi yang kami soroti adalah keanehan dari kepeminpinan wasit. Sudah dua kali memimpin pertandingan PSBS Biak, dua kali juga dia memberikan kartu merah kepada pemain kami,” seru Ega dalam konferensi pers.

Sementara pelatih Kalteng Putra, Eko Tamamie, menyebut permainan kedua tim cukup berimbang. Eko pun meminta kepada anak asuhnya untuk bermain tenang, hingga akhirnya bisa memenangkan pertandingan.

Pun begitu, Eko Tamamie sangat menyayangkan kericuhan yang sempat terjadi.

“Itu sangat mencoreng pertandingan di grup D. Seandainya wasit tegas, kemungkinan tidak terjadi seperti itu. Itu sangat di luar dugaan, ketika bench kami langsung diserang. Kiper cadangan kami juga dikartu merah, sehingga ini sangat merugikan,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner