bakabar.com, JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (17/12) berpeluang menguat.
Penguatan rupiah dipicu harapan disetujuinya paket stimulus Covid-19 tambahan di Amerika Serikat.
Pada pukul 9.30 WIB, rupiah menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.122 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.125 per dolar AS.
“Rupiah masih berpotensi menguat hari ini dengan adanya ekspektasi stimulus fiskal AS dan dukungan kebijakan suku bunga rendah The Fed,” kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis.
Menurut Ariston, kedua sentimen itu mendorong pelemahan dolar AS dan meningkatkan optimisme pemulihan ekonomi.
Negosiasi stimulus fiskal AS masih berlanjut dan pasar berekspektasi akan dirilis sebelum akhir tahun ini.
“Dan dinihari tadi, The Fed mengulangi pernyataannya untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan dekat level nol dan mempertahankan program pembelian aset untuk menopang pemulihan ekonomi AS,” ujar Ariston.
Indeks dolar AS terlihat masih bergerak di level terendah sepanjang 2020 yaitu di kisaran 90-an.
Sementara dari dalam negeri, lanjut Ariston, kebijakan pembatasan aktivitas liburan pada akhir tahun karena peningkatan kasus penularan Covid-19, bisa menahan penguatan rupiah.
Pemerintah akan menerapkan kebijakan pengetatan terukur dan terkendali hanya khusus di Natal dan Tahun Baru. Pengetatan aktivitas masyarakat secara terukur dan terkendali meliputi WFH 75 persen, pelarangan perayaan Tahun Baru seluruh provinsi, dan pembatasan jam operasional mall, restoran, tempat hiburan sampai pukul 19.00 untuk Jabodetabek dan 20.00 untuk zona merah di Jawa Barat Jawa, Tengah dan Jawa Timur.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.050 per dolar AS hingga Rp 14.180 per dolar AS.
Pada Rabu (16/12), rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp 14.125 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.120 per dolar AS.