bakabar.com, BANJARBARU – Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarbaru bersama beberapa dinas terkait, telah melakukan kajian lalu lintas di Simpang Empat Guntung Manggis atau Jalan Trikora.
Peningkatan volume kendaraan dan angka kecelakaan di kawasan itu menjadi alasan Dishub Banjarbaru untuk memasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di persimpangan tersebut.
Kepala Dishub Banjarbaru, Mirhansyah, mengungkapkan bahwa telah melakukan analisis terkait arus lalu lintas di simpang empat tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh, tercatat sekitar 2.906 kendaraan melintas selama jam sibuk, termasuk kendaraan roda dua, roda empat, dan angkutan berat. Dengan derajat kejenuhan mencapai 0,70, simpang tersebut sudah padat.
“Untuk tundaan sekitar 12 hingga 13 detik per persimpangan dengan peluang antrian mencapai 20 hingga 40 persen. Sedangkan mayoritas kendaraan motor 60 persen dan angkutan barang 19 persen,” jelas Mirhansyah, Jumat (17/1).
Mirhansyah menambahkan kecelakaan di Simpang Empat Guntung Manggis cukup tinggi. Mulai dari kategori sedang hingga berat berdasarkan laporan dari Polres Banjarbaru.
Untuk mengatasi masalah ini, Dishub Banjarbaru merumuskan dua rekomendasi berupa pemasangan APILL dan perbaikan geometrik jalan.
Salah satunya adalah memperbaiki geometrik simpang yang tidak simetris, sehingga perlu dibangun ruas jalan baru di kawasan tersebut. Proyek ini diperkirakan membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu tidak sebentar.
Berikutnya rekomendasi yang disarankan adalah penutupan simpang empat menjadi simpang tiga dengan perbaikan geometrik di ruas Jalan Trikora. “Kami juga harus mengakomodir kendaraan yang ingin melakukan putar balik di jalan Trikora,” tambah Mirhansyah.
Hasil kajian tersebut telah disampaikan kepada Ditlantas Polda Kalsel, Dishub Kalsel, Bappeda Provinsi Kalsel, dan Dinas PUPR Kalsel. Untuk langkah jangka pendek, diharapkan penutupan simpang empat menjadi simpang tiga dapat dilaksanakan mulai Februari 2025. Sementara perbaikan geometrik jalan direncanakan mulai Maret 2025.