bakabar.com, JAKARTA – Indonesia menurunkan tiga petenis muda guna menghadapi tim Barbados di ajang Davis Cup, 17 dan 18 September mendatang. Ketiga petenis muda itu adalah Justin Barki (21), Ari Fahresi (19) dan M. Gunawan Trismurwantara (18).
Selama pertandingan yang akan digelar di National Tennis Center Garfield Sobers Sports Complex, St. Michael, Barbados itu, mereka akan didampingi Playing Captain Febi Widiyanto, Manajer Tim Manager Dwi Budi Martono, Pelatih Okki Yonda, dan tenaga kesehatan Dr. Mokhammad Rakhmad Abadi.
Tim Davis Indonesia dilepas Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI) Rildo Ananda Anwar dan Ketua Dewan Pembina PELTI Djan Farid di Rumah Djan, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang (7/9).
Indonesia dan Barbados yang berada di perairan Karibia sama-sama berada di World Group II.
Round 1 di Barbados akan diisi 12 pertandingan antara Zimbabwe vs Republik Rakyat China, Bulgaria vs Mexico, Swiss vs Estonia, Tunisia vs Republik Dominika, Yunani vs Lithuania, Denmark vs Thailand, Poland vs El Salvador, Slovenia vs Paraguay, Turki vs Latvia, Afrika Selatan vs Venezuela, China Taipei vs Maroko, dan Barbados vs Indonesia.
Delapan negara pemenang dengan ranking teratas akan melaju ke babak play-offs World Group I 2022. Kemudian, empat negara pemenang dari plays-offs World Group I itu akan mengikuti knock-out tie di bulan November 2021.
Pemenang pada babak knock-out tie akan melaju ke World Group I play-offs di tahun 2022, sementara yang kalah pada knock-out tie akan mengikuti World Group II play-offs di tahun 2022.
Selanjutnya tim yang kalah pada World Group II akan mengikuti World Group II play-offs di tahun 2022, dan tim yang kalah pada World Group II play-offs di tahun 2022 akan terdegradasi ke Group III. Saat ini Indonesia berada pada rangking 63, dan BArbados berada pada rangking 54.
"Semoga Tim Merah Putih mampu membuat kejutan," ujar Ketum PELTI Rildo Ananda Anwar dalam jumpa pers.
Dia menambahkan walau berusia muda, ketiga petenis yang memperkuat Tim Davis Indonesia memiliki pengalaman bertanding kelas dunia.
Justin Barki yang beberapa waktu belakangan ini tinggal di Amerika Serikat menjadi andalan Indonesia ketika bertemu Filipina dan Srilanka tahun 2018.
Sementara Ari Fahresi pernah mengemas satu angka dalam nomor tunggal ketika melawan Selandia Baru tahun 2019, dan Gunawan menang atas petenis Kenya tahun lalu.
Adapun Ketua Dewan Pembina PELTI, Djan Farid, dalam sambutannya mengatakan, kejuaraan ini adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi PELTI.
Dia percaya dengan kerja keras selama masa persiapan sejak awal tahun ini, Tim Davis Indonesia dapat memetik hasil membanggakan.
Di sisi lain, Djan mengatakan, PELTI di era Rildo Ananda Anwar telah berbuat banyak membuat olahraga tenis lapangan (lawn tennis) lebih dikenal masyarakat luas.
"Sebelum ini olahraga tenis lapangan kurang pemberitaan. Tapi sejak Pak Rildo menjadi ketuanya, prestasinya mulai naik dan beritanya ada di mana-mana,” ujar Djan Farid yang juga anggota Dewan Pembina Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) itu.
Setelah Piala Davis di Barbados, tambahnya, ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua juga akan dimanfaatkan PELTI untuk memompa prestasi atlet-atlet tenis di tanah air dan mempromosikan cabang olahraga ini.
Kapten Tim Davis Indonesia, Febi Widianto, dalam sesi latihan Selasa pagi di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, mengatakan, persiapan dia dan teman-temannya sudah matang. Sebagai Playing Captain dalam kompetisi di Barbados, Febi juga dapat diturunkan dalam pertandingan.
Febi dan teman-temannya mengikuti Pelatnas sejak bulan Januari lalu. Pelatnas ini tadinya juga ditujukan untuk ajang SEA Games yang akhirnya diundurkan pelaksanaannya.
Febi juga mengatakan belum bisa memastikan bagaimana tingkat kemampuan lawan-lawan yang akan mereka hadapi di Barbados.
"Kita lihat statistik saja peringkatnya berapa. Saya lihat di Barbados ada satu pemain yang peringkatnya bagus, lebih bagus dari kita,” ujarnya.
Meski tidak tahu pasti kekuatan lawan, Febi tetap menyemangati rekan-rekannya untuk bermain semaksimal mungkin.
"Kami semua punya kesempatan untuk memenangkan pertandingan. Jadi kami tetap fight,” pungkasnya.
Tim Davis Indonesia akan bertolak dari tanah menuju Barbados via Abu Dhabi dan New York, pada tanggal 10 September. Setelah mendarat di St. Michael pada 12 September, tim Davis Indonesia akan menjalani karantina sambil berlatih sampai tanggal 16 September.
Pada tanggal 17 September Tim Davis Indonesia akan mengikuti dua pertandingan single dan pada tanggal 18 September akan mengikuti dua pertandingan single dan satu pertandingan double.