Hot Borneo

Diguyur Hujan, Sumber Air Bersih Masih Minim! Begini Penjelasan Direktur PDAM Kotabaru

Wilayah Kotabaru dua hari belakangan sudah mulai diguyur hujan namun debet air waduk disebut masih minim, dan distribusi air bersih masih tak maksimal

Featured-Image
Begini kondisi air waduk gunung ulin pasca diguyur hujan. Foto: Tri Basuki untuk apahabar.com

bakabar.com, KOTABARU - Wilayah Kotabaru dua hari belakangan sudah mulai diguyur hujan, namun debit air di Embung Gunung Tirawan juga Waduk Gunung Ulin disebut masih minim.

Dengan kondisi itu otomatis distribusi air bersih ke masyarakat juga ikut belum maksimal.

Bahkan kondisi itu praktis menjadi pertanyaan bagi ribuan pelanggan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru lantaran belum mendapatkan layanan seperti yang diharapkan.

Menyikapi kondisi itu, Plt Direktur PDAM Kotabaru, Tri Basuki, menyebut bahwa guyuran hujan dua hari tersebut belum mampu mengisi maksimal ke Embung Gunung Tirawan juga Waduk Gunung Ulin. Hal itu Lantaran hujan masih belum begitu deras atau masih intensitas ringan.

"Jadi, selama enam jam hujan itu memang ada masuk ke embung dan waduk. Tapi, enam jam berikutnya air sudah langsung habis terserap," ujar Tri, dikontak bakabar.com, Rabu (18/10/2023) malam.

Sehingga menurut Tri, kondisi atau posisi sumber air baku di Embung dan Waduk kembali minim, tapi masih bisa didistribusikan ke masyarakat dengan metode bergiliran dan belum mampu ke semua wilayah.

"Karena sejauh ini airnya masih minim maka kita bagikan per 12 jam ke pelanggan untuk memperpanjang umur air baku yang ada," imbuhnya.

Meski demikian, Tri Basuki juga juga mengaku bersyukur hujan sudah mulai turun dan masa puncak kemarau sudah terlewati.

"Nah, hal itu terbukti bahwa di hari kemarin sudah jarang penjual air tandon keliling yang beroperasi," katanya.

Sementara salah satu pelanggan PDAM menaruh harapan besar hujan kembali turun dan musim kemarau segera berakhir sehingga waduk segera terisi maksimal. 

"Semoga hujan turun lagi, dan kemarau berakhir agar kami tidak lagi kesulitan air bersih," harap Mama Ipur, warga Desa Semayap, Pulau Laut Utara.

Editor


Komentar
Banner
Banner