bakabar.com, JAKARTA - Hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir mengguyur perkampungan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu pukul 17.00 sampai 19.00 WIB.
Akibatnya ratusan rumah di Rangkasbitung terendam banjir dengan ketinggian 30-70 sentimeter. Genangan banjir membuat sejumlah warga terpaksa menguras rumahnya.
Salah seorang warga, Siti Samsiah (58) warga Komplek Pendidikan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menerangkan luapan banjir disebabkan kondisi drainase yang mengalami penyempitan. Hal tersebut membuat arus air hujan tidak berjalan lancar.
Baca Juga: Tanggul Kali Setamu Jebol, Puluhan Rumah di Cilodong Kebanjiran
Tak hanya Siti, belasan warga lainnya di kawasan tersebut yang mengalami banjir melakukan pengurasan air agar surut. Hingga pukul 20.30 WIB kondisi genangan banjir belum terlihat surut.
"Kami hari ini kemungkinan menginap di rumah anak, karena cukup capai untuk menguras sir yang menggenangi ruangan tamu dan kamar serta dapur," katanya.
Abas (50) warga Pasir Kongsen Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya kini mengungsi di rumah saudara yang tidak terdampak banjir. Sebab, banjir yang melanda rumah miliknya itu masih tergenang dan belum surut.
Baca Juga: Hujan Dua Jam, 74 Rumah di Tangsel Terendam Banjir
Bahkan, dirinya bersama ratusan warga lainnya tetap menempati rumah yang tergenang banjir, karena ketinggian air sekitar 70 sentimeter.
"Kami tidak mengungsi karena untuk tidur dengan keluarga masih aman dan berharap tengah malam kembali surut," kata Abas.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal , mengatakan, masyarakat yang rumahnya tergenang banjir itu, karena saluran drainase tidak berjalan lancar.
Baca Juga: Sebuah Truk Hanyut Terbawa Banjir di Sungai Cibeet Bogor
Mereka yang tergenang banjir di sejumlah perkampungan di Rangkasbitung setelah dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang selama dua jam.
Namun, warga korban banjir itu tidak perlu mengungsi, karena mereka masih bisa untuk tidur di ruangan kamar, meski bawahnya tergenang air.
"Kami akan melaporkan banjir yang melanda warga Rangkasbitung itu,akibat buruknya drainase sehingga perlu adanya perbaikan ke depan," katanya.