bakabar.com, MARABAHAN – Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia, termasuk di Barito Kuala, ternyata dapat memunculkan produk-produk kreatif.
Salah satunya alat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) portabel yang diproduksi sejumlah pekerja bengkel las di Bumi Selidah.
Alat CTPS itu merupakan hasil bimbingan teknis yang diinisiasi Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian.
Untuk pelaksanaan di lapangan, bimbingan diselenggarakan Dinas Perindustrian Kalimantan Selatan, bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Batola.
“Peserta bimbingan teknis adalah pekerja bengkel las di Batola yang terdampak pandemi Covid-19,” papar Kabid Perindustrian Diskoperindag Batola, Wahyu Adibawono, Kamis (5/11).
Alat CTPS yang diproduksi pekerja bengkel las Batola terbuat dari mayoritas plat besi, kemudian selang plastik untuk mengalirkan air bekas cuci tangan, kran dan tong berkapasitas 30 liter.
“Alat tersebut menggunakan mekanisme yang membuat orang tidak perlu menyentuh kran untuk mengeluarkan air maupun sabun,” jelas Wahyu.
“Tersedia dua pedal di bagian bawah dengan fungsi berbeda. Menginjak pedal sebelah kanan berarti mengeluarkan air. Sedangkan pedal kedua berfungsi mengeluarkan sabun cair,” imbuhnya.
Hanya selama lima hari sejak 22 Oktober 2020, mereka memproduksi 20 alat CPTS. Selanjutnya peralatan itu ke semua kantor kecamatan dan sejumlah mesjid di Batola.
“Semestinya fasilitas cuci tangan harus menggunakan sistem mekanis. Orang tak perlu lagi menyentuh kran air setelah mencuci tangan. Akhirnya risiko penularan Covid-19 dapat dikurangi,” komentar Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.
“Makanya lebih bagus kalau alat CTPS tersebut diletakkan di kawasan umum seperti tempat-tempat ibadah,” tandasnya.
Alat CTPS sendiri merupakan produk kesekian yang diprogramkan Dirjen IKMA selama pandemi. Sebelumnya pelaku industri kecil menengah didorong memproduksi masker, hazmat dan face shield.