Akibatnya, PMI Banjarmasin pun terancam tak bisa memproduksi darah. Sebab, mereka kesulitan menyediakan bahan baku, kantong darah, serta peralatan untuk memproduksi darah.
Soal tunggakan biaya ganti darah itu, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali angkat bicara. PolitikusGolkar itu mendorong pihak rumah sakit untuk segera melunasi pembayaran.
"Kalau mereka tak bisa produksi, kita akan mengalami kelangkaan stok darah. Kasihan masyarakat yang membutuhkan donor. Taruhannya hidup atau mati," kata Matnor.
Matnor, berharap hal seperti itu jangan sampai terjadi. Sekali lagi, ia meminta pihak rumah sakit yang menunggak agar melunasi pembayaran.
"Agar PMI bisa memproduksi darah lagi. Agar bisa memberikan pelayanan ke rumah sakit lain yang perlu stok darah," ujarnya.
Matnor juga meminta Komisi IV DPRD Banjarmasin untuk memanggil pihak terlibat. Termasuk Dinas Kesehatan.
"Apabila rumah sakit di bawah naungan pemerintah provinsi, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel," katanya.