Pemilu 2024

Dicap Pengkhianat, Paloh Legowo Jika Demokrat Keluar dari Koalisi

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh merespons pernyataan Partai Demokrat yang merasa dikhianati oleh NasDem dan bacapres Anies Baswedan.

Featured-Image
Sekertaris Jendral Partai Nasdem yang juga menjabat sebagai Menkominfo, Johnny G Plate, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi proyek BTS, Rabu 17 Mei 2023. Foto : Apahabar.com (Andrew Tito)

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh merespons pernyataan Partai Demokrat yang merasa dikhianati oleh NasDem dan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.

"Saya harus jelaskan dulu. Pasti kita dalam suasana turut prihatin ya, itu tentu sikap saya pasti. Apakah itu karena perasaan empati? Apakah karena perasaan ikut prihatin? Saya pasti tidak bergembira lah menerima kabar seperti itu," kata Paloh di NasDem Tower, Kamis (31/8) malam.

Ia mengaku bahwa harapan sebenarnya NasDem masih sama seperti awal membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Karena apa? Karena harapan kita bersama bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Itu sikap pasti NasDem itu dalam masalah itu," tukasnya.

Baca Juga: Nasdem Sebut Bakal Ada Kejutan dalam Pertemuan Surya Paloh-Puan

Kendati begitu, Paloh mengaku akan menghormati apapun keputusan yang akan diambil NasDem termasuk jika ingin keluar dari KPP.

"Saya hormati (jika Demokrat berniat keluar koalisi). Apa lagi yang saya harus katakan? Kalian lihat kira-kira model saya ini kira-kira ada bakat pengkhianat atau tidak, kan gitu aja. Tapi saya hormati," ungkapnya.

"Apa yang terbaik bagi Demokrat, pasti dihormati NasDem, itu sikap yang paling mendasar," pungkasnya.

Baca Juga: Demokrat Ngaku Dikhianati Anies Soal Isu Cak Imin Jadi Cawapres

Adapun Paloh mengaku sampai saat ini KPP masih tetap ada. Namun, ia tidak menjamin apakah koalisi tersebut masih ada atau berkurang setengah pada esok hari.

Sebelumnya kabar tercetusnya pasangan Anies-Cak Imin mengemuka dari anggota tim 8 yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dalam sebuah pernyataan resminya.

Editor


Komentar
Banner
Banner