Kalsel

DIALOG KPC-PEN: Kaltara Diwaspadai, Testing Grade Kaltim Lampaui Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Tren penurunan kasus Covid-19 dilaporkan terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan begitu,…

Featured-Image
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi melaporkan perkembangan kasus harian di Indonesia. Foto: Youtube

bakabar.com, BANJARMASIN – Tren penurunan kasus Covid-19 dilaporkan terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan begitu, maka tak ada lagi daerah yang diinstruksikan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan secara nasional terjadi penurunan kasus positif sebanyak 26 persen dan penurunan kasus kematian sebanyak 37 persen. Testing grade nasional juga terus meningkat menjadi 4,4 orang per 1.000 penduduk per pekan.

“Seluruh provinsi telah mencapai hasil minimal. Kemudian sejumlah provinsi lain mencatatkan testing grade yang cukup tinggi yakni, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta,” kata Siti dalam dialog bersama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang disiarkan di Youtube, Rabu (29/9) sore.

Indikator lainnya yang membuat tidak ada lagi daerah menerapkan PPKM level 4 adalah terus menurunnya persentase Positivity Rate.

“Angkat Positivity Rate kita menurun menjadi 1,4 persen. Jauh dari angka 5 persen yang ditentukan WHO,” katanya.

Kendati demikian, ada dua provinsi yang diwaspadai lantaran masih tingginya angka positivity rate. Antara lain, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah yang masih berada di angka 3 hingga 7 persen. Parameter lain adalah menurunnya tren penggunaan tempat perawatan rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR).

Optimis Kejar Target Akhir Tahun, Kalsel Masih Perlu 4,9 Juta Dosis Vaksin

Saat ini dilaporkan sudah tidak ada lagi provinsi yang mencatatkan angka BOR lebih dari 60 persen. Baik BOR total maupun BOR dengan kasus perawatan intensif. Tren positif di semua indikator itu, kata Siti, menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Namun upaya terberatnya adalah terus mempertahankan dan mencapai hasil yang lebih baik lagi.

“Seperti yang disampaikan oleh bapak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yakni asesmen aglomerasi kemungkinan tidak mengalami perubahan,” ujarnya.

Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan super ketat, apalagi saat ini mobilitas sudah meningkat.

“Tidak ada kabupaten/kota yang naik ke level 4. Serta terdapat 3 kabupaten/kota yang bisa turun ke level 2, yakni Cirebon, Banjar dan Madiun. Dan Blitar bisa turun ke level 1,” ujarnya.

Selain itu, kepada pemerintah daerah masing-masing, dia meminta agar terus melakukan serbuan vaksinasi.

“34 kabupaten/kota berada di level 2 mendapat pengecualian dalam Inmendagri 42 dan 43, berpotensi kembali ke level 3 jika tidak memenuhi capaian target vaksinasi hingga 4 Oktober,” katanya.

Hal serupa turut disampaikan oleh Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Raisa Broto Asmoro.

“Benteng kesehatan dalam keluarga harus diperkuat,” pesannya.

Terlepas itu, dia melaporkan jika capaian vaksinasi per hari Rabu (29/9) siang tadi mencapai 89.822.987 orang di seluruh Indonesia untuk dosis pertama. Dan ada 50.412.993 orang yang sudah divaksin dengan dosis lengkap.

Alasan PPKM Level IV Banjarmasin-Banjarbaru Berlanjut Meski Covid-19 Melandai



Komentar
Banner
Banner