Kalsel

Di Pelosok Kotabaru, Harga ‘Si Melon’ Tembus Rp50 Ribu!

apahabar.com, KOTABARU – Harga gas elpji 3 Kg di pelosok Kotabaru membikin masyarakat gigit jari. Berdasar…

Featured-Image
Harga gas elpji 3 Kg di pelosok Kotabaru membikin masyarakat gigit jari. Foto ilustrasi-Istimewa

bakabar.com, KOTABARU – Harga gas elpji 3 Kg di pelosok Kotabaru membikin masyarakat gigit jari.

Berdasar penelusuran bakabar.com, pengecer di sana mematok harga selangit untuk sebuah tabung berisi gas subsidi itu; Rp35ribu, Rp45 ribu, sampai Rp50 ribu.

“Kalau di tempat kami, harga gas melon di eceran Rp50 ribu,” ujar Amirdi, salah satu warga Dusun Lipon, Kecamatan Kelumpang Hulu, kepada bakabar.com, Rabu (26/8) siang.

Menurutnya, harga selangit itu sudah bertahan sepekan terakhir. Pengecer, kata dia, berdalih jarak tempuh yang terlampau jauh.

“Ya, memang kami tinggal di pedalaman. Jauh sekali dari kota. Itulah yang menjadi alasan penjual gas melon mematok harga tinggi,” ujarnya.

Sementara, di Kecamatan Sungai Durian harga eceran ‘si melon’ juga tembus Rp45 ribu/tabung.

“Harga gas melon di toko di desa kami rata-rata Rp45 ribu per tabung,” ujar Samsi, warga setempat.

Di desa lainnya, Berangas di Kecamatan Pulau Laut Timur, harga ‘si melon’ hanya beda tipis, Rp40 ribu/tabung.

“Biasanya, kami beli gas di toko Rp40 ribu. Kalau di pangkalan, harganya Rp25 ribu,” ujar Jiah, warga Berangas.

Sementara itu di wilayah kecamatan dalam kota, Pulau Laut Utara, harga eceran gas melon masih di harga Rp35 ribu/tabung. Harga di pangkalannya mencapai Rp24 ribu, sampai Rp25 ribu/tabung.

“Beli harga eceran gas melon biasanya, Rp35 ribu. Kalau di pangkalan Rp24 ribu,” ujar Khofi, warga Jalan Patmaraga, kepada bakabar.com, siang tadi.

Merespons persoalan itu, Akhmad Rivai, Asisten II, Bidang Perekonomian, dan Pembangunan Setda Kotabaru angkat bicara.

Dirinya tidak menepis adanya lonjakan harga elpiji 3 Kg di pelosok Bumi Saijaan.

Selain letak geografis, menurut Rivai itu lantaran ketiadaan infrasktrukur elpiji berupa pangkalan.

“Jadi, pengecer harus mengeluarkan biaya transportasi tinggi, makanya mereka mematok harga gas melonnya juga tinggi,” ujar Rivai.

Sebagai solusi agar gas melon tak melambung tinggi, mestinya di setiap desa terdapat minimal satu pangkalan.

“Sampai sekarang, baru ada tiga desa pelosok yang sudah mengusulkan pembentukan pangkalan. Itu akan kami fasilitasi,” terangnya.

Sekadar info tambahan, di Kotabaru terdapat sedikitnya tiga agen gas elpji, dengan 313 pangkalan.

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner