Kebakaran TBBM Plumpang

Di Hadapan DPR, Dirut Pertamina: Kebakaran Plumpang Bukan dari Tangki BBM

Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan insiden kebakaran di TBBM Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam bukan berasal dari tangki BBM.

Featured-Image
Tangkapan layar-Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang dipantau dari akun YouTube Komisi VI DPR RI, Selasa (14/3). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan insiden kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam bukan berasal dari tangki BBM.

Di hadapan Komisi VI DPR RI, Nicke menjelaskan kebakaran terjadi di pipa inlet yang letaknya jauh dari tangki BBM. Letak pipa berada di pojokan TBBM Pertamina Plumpang.

"Insiden itu ada di mana? Itu kalau kita di pojok atas kanan, pas di belokan, di situ. Jadi, bukan di tangkinya tetapi di pipanya. Kalau dilihat ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut. Di pipa inlet itu lah yang terjadi kebakaran," ucap Nicke di Jakarta, Selasa (14/3).

Menurut Nicke, seluruh tangki di TBBM Plumpang dalam kondisi baik karena tidak ikut terbakar. "Saya ingin sampaikan bahwa sebetulnya tangki-tangki dan seluruh instalasi fasilitas yang ada di TBBM Plumpang itu masih aman, tidak terbakar. Yang terbakar adalah pipa yang inlet saja," lanjutnya.

Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Korban Jiwa Menjadi 21 orang

Dia menjelaskan api yang membakar pipa tersebut dapat dipadamkan dalam waktu 1 jam setelah kejadian dan berikutnya proses pendinginan membutuhkan waktu lebih lama.

"Itu pun berhasil kami padamkan dalam waktu 1 jam setelah itu didinginkan sehingga setelah 3 jam dinyatakan aman sehingga pada saat itu setelah kejadian pukul 04.00 sudah diaktifkan digunakan kembali tetapi pipanya kami off-kan tidak digunakan," tuturnya.

Adapun, kata Nicke, suplai BBM selanjutnya menggunakan pipa yang berasal dari laut untuk menjamin suplai BBM tetap aman kepada masyarakat.

"Menggunakan pipa yang dari laut sehingga itu untuk memastikan suplai BBM untuk 22 kabupaten/kota itu tetap terjamin walaupun ada insiden ini. Kami waktu itu menjalankan komitmen dan kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami jamin suplai karena ini tadi tangki-tangkinya semuanya aman, kami langsung on-kan pengiriman yg dari laut," papar Nicke.

Baca Juga: Pemerintah Pilih Relokasi Depo Pertamina, Pengamat: Solusi Efektif

Dia melanjutkan, sampai saat ini, proses investigasi penyebab terjadinya kebakaran masih dilakukan oleh tim Pertamina dan pihak-pihak terkait lainnya.

"Adapun penyebab kebakaran masih dilakukan investigasi yang terdiri dari aparat penegak hukum, kemudian dari Ditjen Migas Kementerian ESDM dan juga tim dari Pertamina. Hasil investigasi belum selesai, belum keluar, tentu nanti kalau sudah ada bisa kami sampaikan dalam forum yang lain," terang Nicke.

Pada kesempatan itu, Nicke secara pribadi dan seluruh jajaran Pertamina meminta maaf atas insiden kebakaran tersebut.

"Saya pribadi dan seluruh jajaran Pertamina ingin mengucapkan permohonan maaf, rasa prihatin, dan duka yang mendalam atas terjadinya insiden ini dan kami berusaha memberikan seluruh upaya terbaik untuk melakukan penanggulangan dari insiden yang tidak sama-sama kita inginkan ini," ucap dia.

Editor
Komentar
Banner
Banner