bakabar.com, BANJARMASIN – Wakil Rakyat Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mengadu dan minta dukungan DPRD Kalsel kembali hidupkan Polder Alabio.
Polder atau tanggul yang mangkrak sejak lama itu berfungsi untuk mengairi lahan yang lebih luas agar diperoleh hasil yang signifikan, termasuk kesejahteraan petani.
“Optimalisasi Folder Alabio harus menjadi gerakan nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian di HSU. Makanya kami minta dukungan Ketua DPRD Kalsel membawa keinginan masyarakat HSU ke pusat,” kata Teddy Suryana, anggota DPRD HSU saat konsultasi Pembahasan LKPj dengan Ketua DPRD Kalsel.
Teddy minta dukungan H Supian HK yang merupakan tokoh asal HSU, agar proyek Polder Alabio terlaksana. Sebab dana APBD HSU sangat terbatas.
Permintaan DPRD HSU bak gayung bersambut. H Supian HK menyatakan siap membawa persoalan Polder Alabio ke pusat.
“Usulan ini akan siap kita bawa ke DPR RI dan ke Kementerian Pertanian di Jakarta,” ucapnya.
Menurut Supian, Polder Alabio merupakan proyek lama dan harus segera terealisasi.
“Saya sangat mendukung 100 persen Polder Alabio,” ucapnya
Polder Alabio meliputi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Babirik dan Danau Panggang.
Polder Alabio mengairi daerah irigasi seluas 6.000 ha dengan pola tanam padi dan palawija, karena begitu luasnya lahan yang diairi oleh irigasi ini, maka polder Alabio merupakan salah satu sistem irigasi yang terbesar secara nasional.
Pembangunan yang berasal dari APBN tersebut meliputi, perbaikan saluran, penggantian pompa, saluran pemberi dan, saluran pembuang.
Proyek polder Alabio dimulai pada tahun 2009 hingga 2011 dengan paket pengerjaan berupa rehabilitasi saluran primer dan sekunder yang baru selesai 59,02 persen, hingga kini masih belum selesai.