bakabar.com, BANJARBARU - Proyek pembangunan Tugu Nol Kilometer, yang digagas oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat disorot Komisi III DPRD Kota Banjarbaru.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari melalui Anggota Komisi, Nurkhalis Anshari menilai jika proyek yang dibangun di atas lahan seluas 327 meter persegi itu terkesan sangat terburu-buru.
Karena menurutnya proyek itu membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarbaru 2023.
"Masih banyak permasalahan yang lebih urgen seperti mitigasi bencana banjir dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Puskesmas," katanya, Kamis (27/7/2023).
Sedang pembangunan Tugu Nol Kilometer dinilainya tidak termasuk program urgen.
Lain halnya, lanjutnya jika pembangunan tugu ikonik itu dibiayai pemerintah provinsi atau pusat. Secara, Banjarbaru saat ini sudah berstatus Ibu Kota Provinsi (IKP).
"Jika dengan status IKP kita bisa menggunakan APBD Provinsi maupun APBN kan jadi lebih gagah, kita mendorong seperti itu jika mau membangun tugu nol. Tapi langkah paling cepat memang langsung menggunakan APBD kita," jelasnya.
Bahkan ceritanya, sebelum disahkannya program pembangunan tersebut sudah terjadi perdebatan dengan pihak Pemkot Banjarbaru.
Namun karena mayoritas dewan setuju dan Pemkot kokoh membangun, maka disahkanlah program pembangunan tersebut dalam Peraturan Daerah.
"Kami tetap mendukung apalagi itu untuk keindahan IKP, tapi harus memperhatikan dampaknya, semisal jika hujan akan mengganggu resapan air tidak, lalu juga libatkan para tokoh sejarawan," inginnya.
Karena terkait penamaan itu, penting melibatkan yang mengenal Banjarbaru seperti dari kalangan tokoh masyarakat, budayawan maupun sejarawan.
Sehingga, poin sejarah dan ikonik tentang Kota Idaman ini bisa didapatkan dari apa yang mereka bangun.
"Sejak awal disuarakan, nama Nol Kilometer itu memang usulan Pemkot. Kami tidak tahu apakah penamaan apakah sudah melibatkan para sejarawan, atau belum, dan betulakah di lokasi itu titik nol Banjarbaru, " tukasnya.
Untuk diketahui proyek Tugu Nol Kilometer ini di bangun di lokasi eks Pasar Bauntung dengan pagu anggaran sebesar Rp 1,7 miliar.