bakabar.com, BANJARBARU - Ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Banjarbaru mengikuti voluntary counselling and testing (VCT) mobile dan infeksi menular seksual (IMS), Rabu (15/3).
Kasubsi Perawatan Lapas Banjarbaru, Dedi Safitri menjelaskan, kegiatan VCT mobile maupun IMS dilaksanakan bekerja sama dengan dinas kesehatan.
"Ada 200 warga binaan yang mengikuti pengambilan darah untuk tes HIV maupun IMS," kata Dedi.
Dia bilang, kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan sebagai upaya dalam melakukan penemuan atau deteksi dini serta mencegah terjadinya HIV dan IMS di kalangan warga binaan.
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Banjarbaru, Hj Rahmaniah mengatakan, kegiatan ini juga dalam rangka menuju Kota Idaman Three Zero HIV/AIDS tahun 2030.
"Tidak ada diskriminasi dan tidak ada kematian disebabkan oleh HIV/AIDS," ujar Rahma.
Dipilihnya Lapas Banjarbaru juga beralasan. Menurutnya, banyak populasi yang berisiko penularan HIV.
"Seperti penularan lewat jarum suntik, seks bebas ketika di luar lapas. Jadi kekhwatiran ada populasi ada di lapas ini," bebernya.
Dinkes Banjarbaru sendiri menarget pemeriksaan HIV kepada 1.200 orang di tahun ini, dengan menyasar populasi masyarakat di ibu kota provinsi.
"Tidak hanya di Lapas, program kita juga menyasar populasi lainnya yang rentan penularan HIV di masyarakat," tutur Rahma.
"Adapun hasil pemeriksaan HIV/IMS di Lapas Banjarbaru sendiri, dari 200 warga binaan semuanya menunjukkan hasil negatif," imbuhnya.