Hot Borneo

Desak Perbaikan Jalan Nasional Satui Tanbu, Aktivis GRAB 171 Siapkan Kado HUT Jokowi

Gerakan Aktivis Banua Peduli Peduli Kerusakan Jalan Kilometer 171 (GRAB 171) menyurati DPRD Provinsi Kalsel, Senin (29/5).

Featured-Image
Sampai hari ini belum ada tanda-tanda perbaikan di longsor jalan nasional Km 171, Satui, Tanah Bumbu. Foto-Ist

bakabar.com, BANJARMASIN - Desakan perbaikan Jalan Nasional KM 171 Satui, Tanah Bumbu (Tanbu) terus bergulir. 

Kali ini disuarakan para aktivis yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Banua Peduli Kerusakan Jalan Kilometer (GRAB) 171.

Bahkan aktivis GRAB 171 telah menyiapkan kado saat Hari Ulang Tahun (HUT) Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pada 21 Juni 2023 mendatang.

Momen HUT Jokowi ke-62 itu dimanfaatkan aktivis GRAB 171 sebagai bentuk protes terhadap lambannya perbaikan jalan putus diduga akibat aktivias tambang itu.

"Kami akan meniup lilin dan potong kue ulang tahun serta menunjukan kalau bencana infrastruktur di KM 171 Satui itu memang benar adanya," cetus pelaksana kegiatan, Nisfuady.

Namun pada 20 Juni 2023 itu, GRAB 171 terlebih dulu melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Surat untuk melakukan aksi itu telah disampaikan kepada Kapolda Kalsel, Irjen Andi Rian Djajadi pada Selasa (30/5).

Aksi ini hanya bagian dari sejumlah agenda yang disiapkan GRAB 171 untuk mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk perbaikan jalan nasional Satui.

Tadinya pada 1 Juni 2023, para aktivis Banua itu akan menggelar aksi di Bundaran Liang Anggang, Banjarbaru.

Namun, karena saat itu bertepatan momentum hari libur nasional memperingati Hari Lahir Pancasila, maka aksi urung dilakukan karena terbentur aturan.

"Karena menurut UU Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum; tidak boleh berunjuk rasa pada hari besar nasional, maka kita urungkan, dan kita ganti menjadi audiensi saja," terang Nisfuady.

Audiensi dimaksud yakni dengan DPRD Kalsel. Nisfuady mengungkapkan pihak DPRD Kalsel sudah memberikan jawaban tertulis, dan siap untuk beraudiensi.

Akan tetapi belum diketahui persis kapan audiensi itu dilakukan mengingat jadwal anggota DPRD Kalsel yang padat.

Nisfuady bilang, kalau pihaknya mengganti jadwal yang sebelumnya ditentukan ke lain waktu. "Kami mengapresiasi dan menyambut baik hal ini (kesiapan DPRD Kalsel beraudiensi," ujar Nisfuady.

Terakhir, Nisfuady juga mendesak agar semua elemen pemerintahan serta pihak perusahaan batubara yang tertuding menjadi biang kerok kerusakan jalan itu segera bertindak taktis.

"Segera tangani atau perbaiki jalan sarana jalan yang rusak agar bisa memenuhi hak rakyat Indonesia," tandasnya.

Jalan nasional di Kilometer 171 Satui, Tanbu putus pada 22 September. Diduga akibat aktivitas pertambangan. Namun sampai saat ini, masih belum ada kejelasan perbaikannya.

Baca Juga: Soal Ambruknya Jalan Km 171 Satui, Warga Kalsel Tak Bosan Ngadu ke Jokowi

Editor
Komentar
Banner
Banner