bakabar.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa dilakukan gabungan serikat buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI 2024 di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/11)
Aksi para buruh pun memanas, para buruh mendekati lalu memegang erat gerbang Balai Kota DKI dan mendorong-dorong gerbang tersebut hingga rusak.
"Ini rakyat mau ketemu, bukan mau minta duit. Ini mau minta naikan gaji Rp5,6 juta. Yang bayar bukan APBD tapi perusahaan kita kerja," ujar orator dari atas mobil komando.
Baca Juga: Demo Buruh Jateng, Tuntut Kenaikan UMR 15 Persen!
Aksi para demonstran yang mendorong pagar membuat dinding beton dari pagar kantor Gubernur DKI Jakarta roboh.
Saat melakukan aksinya dorong pagar, massa buruh tidak menghiraukan kerusakan dan terus melakukan aksinya tanpa memperdulikan pagar yang roboh.
Para buruh meminta Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk keluar menemui massa untuk membicarakan Kenaikan UMP tersebut.
"Tuh Heru keluar tuh, tapi tidak tahu Heru yang mana," ujar Orator.
Baca Juga: DKI Jakarta Umumkan UMP 2024
Diketahui kenaikan UMP DKI 2024 ditetapkan melalui sidang Dewan Pengupahan yang digelar pada Jumat 18 November 2023 lalu yang melibatkan pemerintah daerah, pengusaha, serikat pekerja, dan akademisi.
Sidang tersebut berakhir dengan usulan besaran UMP yang berbeda.
Unsur pengusaha (Apindo DKI) dan Pemprov DKI mengusulkan kenaikan UMP 2024 DKI Jakarta sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.
Sementara Apindo mengusulkan alfa 0,2 sehingga UMP DKI naik menjadi Rp5.043.000, sedangkan Pemprov DKI mengusulkan alfa 0,3 dengan UMP sebesar Rp 5.063.000.
