bakabar.com, MARTAPURA – Menjadi petugas pemadam kebakaran (damkar) memang penuh tantangan dan risiko.
Belum lagi kendala yang sering dihadapi, seperti rumah padat penduduk, gang sempit, akses yang susah ditembus, hingga warga yang berkerumun menjadi salah satu tantangan petugas saat berada di lokasi.
Oleh karenanya, petugas Damkar Banjar tidak hanya dituntut menguasai teknik pemadamam, tapi juga kesiapan fisik dan mental. Pantang pulang sebelum padam, begitulah jargon mereka.
Kepala UPT Damkar Kabupaten Banjar, Gusti Yudhi, mengatakan saat menerima info terjadi kebakaran ia akui petugas sering panik. Dan mengendalikan panik adalah kunci utama keselamatan petugas.
“Panik ini adalah musuh utama dalam setiap penanganan,” ujar Yudhi dalam sosialisasi tentang pemadam kebakaran dan safety dalam bertugas, di Malintang, Kecamatan Gambut, yang dibuka Sekcam Gambut H Zakaria, Sabtu (4/9).
“Mengendalikan kepanikan adalah upaya utama agar penanganan tepat sasaran, efektif, efisien, dan safety dalam setiap operasi,” sambung Yudhi lagi.
Oleh karena itu, kata Yudhi, dalam sosialisasi itu pihaknya ingin me-refresh kembali terkait pentingnya memperhatikan keamanan dalam bekerja.
Pada sosialisasi yang diikuti 45 relawan pemadam kebakaran se-Malintang itu, juga dipaparkan aspek-aspek penting dalam bertugas memadamkan kebakaran, demi keselamatan diri dan orang lain.
“Tujuannya agar para relawan selaku mitra kerja UPT Damkar Banjar dapat memahami pentingnya aspek keselamatan serta efektifitas dan efisiensi dalam setiap operasi di lapangan,” terangnya.
Melalui sosialisasi ini, ia berharap agar relawan tidak mengabaikan faktor keselamatan anggotanya dalam memberikan layanan pemadaman kebakaran, dan agar dapat melakulan koordinasi dan kerjasama tim dalam bertugas.
