Ekosistem Kendaraan Listrik

Deklarasi Asosiasi EV ASEAN, Moeldoko: Momentum Besar bagi Indonesia

Sejumlah negara di Asia Tenggara menyepakati penyusunan deklarasi untuk menunjukkan komitmen perihal pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) se-ASEAN.

Featured-Image
Wuling Air Ev costum. (Foto: apahabar.com/Aditama)

bakabar.com, JAKARTA - Sejumlah negara di Asia Tenggara menyepakati penyusunan deklarasi untuk menunjukkan komitmen bersama perihal pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) se-ASEAN.

Adapun deklarasi tersebut bersamaan dengan ajang pameran khusus kendaraan listrik bertajuk Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 yang digelar mulai 17-21 Mei.

Ketua Umum Periklindo, Moeldoko menyampaikan bahwa rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga menjadi Ketua ASEAN mengajak seluruh pihak untuk membangun sistem agar negara di Asia Tenggara menjadi pusat pertumbuhan kendaraan listrik di dunia.

"Lima negara, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina sepakat untuk melakukan riset dan development atas baterai listrik ke depan," kata Moeldoko pada acara seminar PEVS, di Jakarta, Rabu (17/5).

Baca Juga: PEVS 2023 Resmi Dibuka Hari Ini di JIExpo, Diklaim Akan Lebih Baik

Menurut dia, pendeklarasian pengembangan ekosistem EV se-ASEAN ini merupakan kesempatan baik, mengingat baterai menjadi komponen utama dari kendaraan listrik.

"Kita akan memanfaatkan momentum perubahan situasi ini menjadi lompatan besar. Ini adalah momentum, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, kita akan ketinggalan," tukasnya.

Jika momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik, menurut Moeldoko yang juga menjabat kepala staf kepresidenan itu, Indonesia akan mampu menjadi pemimpin di pasar kendaraan listrik.

"Saya yakin nantinya, UMKM bisa memproduksi kendaraan listrik karena begitu mudahnya, simpelnya membuat EV sehingga akan menjadi sesuatu yang biasa," imbuhnya.

Baca Juga: Insentif Kendaraan Listrik, Kemenko Marves: untuk Tekan Emisi Karbon

Lebih lanjut, dirinya yakin harga kendaraan listrik ke depan akan jauh lebih murah dengan beragam skema yang ditawarkan pemerintah.

"Sekarang (EV) masih mahal, tapi nanti ke depan, saya pastikan kendaraan listrik harganya bisa jauh lebih murah," tuturnya.

Adapun misi Periklindo sendiri adalah membantu pemerintah memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin memahami dan tidak ragu dalam menggunakan kendaraan listrik.

"PEVS ini merupakan wadah pertemuan berbagai pihak antara B2B, B2C, B2G dan seterusnya. Periklindo telah mewadahi itu semua," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner