bakabar.com, RANTAU - Akibat debu batu bara mengotori permukiman, ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Tapin Selatan menggelar aksi demo ke salah satu perusahaan tambang di Tapin, Senin (11/9).
Warga tersebut berasal dari Desa Tambarangan, Sawang dan Nis 18. Mereka marah lantaran debu batu bara yang diangkut truk setiap hari, mulai masuk ke rumah. Tak hanya mengotori, mereka khawatir kondisi ini berpengaruh terhadap kesehatan.
Mereka pun meminta keadilan ekologi dan pertanggungjawaban terhadap perusahaan yang memberi berdampak buruk tersebut.
"Sebenarnya telah dilakukan dua kali mediasi, termasuk yang terakhir 3 September 2023 lalu. Namun tidak diperoleh titik temu antara warga dan perusahaan," papar Kepala Desa Sawang, Hairullah, ketika dikonfirmasi via telepon.
Akhirnya warga ketiga desa bersatu untuk memperjelas persoalan. Dalam unjuk rasa yang berjalan damai, perusahaan bersedia dilakukan mediasi kembali.
"Alhamdulillah dalam mediasi terakhir, semua sepakat berdamai dari permintaan warga akan langsung disampaikan ke pimpinan perusahaan," papar Hairullah.
Khusus di Desa Sawang, warga yang terdampak berjumlah empat RT atau sebanyak 170 kepala keluarga.
"Kami hanya berharap permintaan yang sudah disepakati bisa cepat dikabulkan. Penyiraman harus lebih sering, terutama di musim kemarau agar debu tidak lagi sampai ke permukiman," pungkas Hairullah.