bakabar.com, KANDANGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Selatan (HSS) telah membunyikan sirine atau suara tanda siaga banjir di Kota Kandangan, Sabtu (13/01) pagi.
Sirine ini dibunyikan dua kali di Kantor BPBD HSS sekitar pukul 07.40 dan 07.57 WITA setelah debit air di Bendungan Amandit Desa Malutu Kecamatan Padang Batung naik mencapai batas merah atau siaga 1.
Kepala Pelaksana BPBD HSS Kusairi menjelaskan, banjir berupa genangan air akibat luapan sungai diperkirakan sudah merendam sejumlah lokasi seperti di wilayah dataran rendah seperti pemukiman warga yang berada di bantaran sungai.
"Sementara untuk beberapa titik yang biasa banjir terendam misalnya jalan atau pelataran rumah warga," kata Kusairi.
Menurut laporan, kondisi terkini wilayah Pegunungan Meratus Kecamatan Loksado terpantau aman karena intensitas hujan mulai berkurang.
"Hanya hujan gerimis, jadi debit air tidak meningkat. Kebetulan informasi terbaru jugasudah terjadi penurunan debit air di Bendungan Amandit Desa Malutu," lanjut Kusairi.
Pihaknya juga belum menerima adanya laporan bencana tanah longsor di kawasan pegunungan seperti di Kecamatan Padang Batung dan Loksado.
"Sementara ini belum ada laporan. Masih kami pantau terus," ungkapnya.
Namun BPBD HSS telah menerima adanya laporan bencana pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang menimpa rumah warga Desa Lungau RT 02 RW 01 Kecamatan Kandangan.
"Tadi pagi pukul 07.30 WITA. Kami bersama masyarakat sudah selesai melakukan penanganan," pungkasnya.
Baca Juga: Berenang di Sungai Amandit HSS, Pemuda Kandangan Ditemukan Meninggal