bakabar.com, JAKARTA - Data inflasi AS akhirnya keluar. IHSG terancam melemah di bursa saham, Jumat (13/10) ini.
"Pada akhirnya, data inflasi Amerika kemarin sudah keluar dan ternyata hasilnya tidak sebaik yang diharapkan," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Inflasi bulanannya turun dari 0,6 persen menjadi 0,4 persen. Namun untuk tahunannya tak berubah, 3,7 persen.
"Hal ini yang membuat pelaku pasar dan investor yakin, tingkat suku bunga The Fed
mungkin akan benar-benar berada di waktu yang lama di level tersebut," lanjutnya.
Pada perdagangan saham, Kamis (12/10) tadi, IHSG ditutup menguat. Plus 0,05 persen atau naik 3,39 poin ke level 6.935.
Sektor kembali infrastruktur mengalami kenaikan paling kuat. Plus 3,76 persen.
Sedangkan posisi terendah ditempati sektor basic materials. Minus 1,40 persen.
Sayangnya, penguatan kemarin tak berlanjut hari ini. Kata Nico, IHSG berpotensi melemah.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.915 hingg 6.990," tutupnya.
