bakabar.com, JAKARTA - Harga emas naik tipis. Setelah betah di sekitar titik terendah dalam lima bulan kebelakang.
Dalam pantauan bakabar.com, harga emas spot naik 0,14 persen di USD1.900,03 per ons, Rabu (23/08). Tapi, kenaikan itu masih dekat dengan kisaran level terendah pada Jumat lalu, USD1.883,70
Analis Komoditas, Wahyu Laksono, melihat, data ekonomi AS masih menjadi penyebabnya. Pasalnya suku bunga AS terus diperkirakan lebih tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Menguat, Antam Naikin Harga
"Bahkan dalam waktu yang lebih lama," katanya kepada bakabar.com, Kamis (23/8).
Dia merinci, dolar masih lebih kuat, yields obligasi dalam level yang aman. "Treasury yields AS tenor 10 tahun memang turun pada hari ini. Tapi tetap bertahan di dekat level tertinggi dalam 15 tahun," ungkapnya.
Sedangkan emas tidak sama sekali memberikan imbal hasil, membuatnya jadi kurang menarik.
Lalu, bagaimana prediksi ke depannya? pertemuan di Jackson Hole Symposium adalah jawabannya.
Baca Juga: Emas Dunia Melonjak, Antam Naikkan Harga Rp4.000
Kata Wahyu, kegiatan itu akan menyita perhatian. Karena, petunjuk mengenai prospek suku bunga akan ada disitu. "Pekan ini (Jumat), kegiatannya akan diselenggarakan," jelasnya.
Biar tahu saja. Dari sisi teknikal, harga emas diperdagangkan masih di bawah moving averages 50, 100, dan 200 hari.
Para spekulan yang melakukan trading berdasarkan sinyal teknikal menganggap break di bawah moving averages tersebut sebagai sinyal bearish.