bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal mengefektifkan patroli di sejumlah lokasi rawan kebakaran untuk mengantisipasi risikokarhutla di Kalimantan Selatan.
Selain itu, KLHK akan melakukan sosialisasi dan penyadartahuan tentang pencegahan karhutla kepada masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media.
"Koordinasi dan komunikasi intensif antar-stakeholders terkait pengendalian karhutla dari tingkat pusat, daerah hingga ke tingkat tapak," ujar Thomas Nifinluri, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK kepada bakabar.com, Sabtu (23/9).
Selain itu, kata Thomas, KLHK akan melakukan rekayasa hari hujan pada lahan gambut melalui operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk pembasahan areal gambut. Hal lainnya, kegiatan monitoring untuk mendeteksi dini hotspot yang terpantau melalui karhutla monitoring system.
Baca Juga: Karhutla Kalsel, BNPB: Pemadaman lewat Darat dan Udara Harus Dilakukan
Selanjutnya, verifikasi lapangan atau groundcheck hotspot yang terpantau titik api juga dilakukan. Hingga peningkatan peran serta masyarakat melalui aktivasi kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).
"Pemadaman darat secara dini dan cepat jika ditemukan karhutla. Pemadaman udara terutama di lokasi remote area dengan aksesibilitas yang sulit," terangnya.
Thomas juga memaparkan soal penegakan hukum. Pihaknya akan mendorong pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan amanat sebagaimana pada Insruksi Presiden No. 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Sejauh ini, tingginya potensi karhutla di wilayah Kalimantan Selatan ditengarai akibat El Nino. Cuaca yang panas dan kering harus menjadi kewaspadaan tersendiri tentang potensi bahaya karhutla.
Baca Juga: BNPB: Karhutla Kalsel Ganggu Penerbangan Bandara Syamsudin Noor
"Dampak El Nino yang dialami beberapa wilayah seperti di wilayah Kalimantan Selatan dan beberapa wilayah lainnya memicu tingginya potensi karhutla," terang Thomas.
Untuk itu, Thomas mengimbau warga agar menghindari membuka lahan atau membersihkan lahan dengan cara membakar.
"Selain itu lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan api di lahan atau sekitar hutan," pungkasnya.
