bakabar.com, BANJARBARU - Puluhan ribu warga Banjarbaru menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina, mengatakan ada 23.037 penderita ISPA dari Januari hingga Agustus 2023.
"Selama Agustus saja ada sebanyak 3.635 kasus," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, 1.817 di antaranya adalah kasus ISPA yang menyerang anak. Rinciannya, 323 anak usia 0-1 tahun, 818 kasus usia 1-5 tahun, dan 676 kasus untuk anak usia 5-9 tahun.
Pada bulan sebelumnya yakni pada Juli, ada 2.793 kasus ISPA di Banjarbaru. 1.270 kasus di antaranya terjadi pada anak.
Kabut asap menjadi biang kerok meningkatnya penderita ISPA di Banjarbaru. Seperti diketahui, kebakaran lahan dan hutan masih sering terjadi, bahkan belakangan kondisinya makin parah.
"Dan wilayah yang paling terdampak adalah masyarakat di Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin," katanya, Senin (11/9).
Baca Juga: Ketua KPU Banjarbaru Pingsan saat Baca Puisi di Kirab Pemilu 2024
Baca Juga: Dua Hari Hilang, Nelayan Bungkukan Ditemukan Tewas
Dia menjelaskan upaya penanganan ISPA di Banjarbaru sudah maksimal dengan melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan SKPD terkait.
Disdik (Dinas Pendidikan) Kota Banjarbaru juga sudah mengeluarkan edaran terkait pelaksanaan pembelajaran yang sifatnya situasional.
"Jadi ketika kabut asap masih pekat, jam pelajaran bisa diundur agak siang. Selain itu kami (Dinkes) melalui Puskesmas juga rutin membagikan masker," katanya.
Hingga kini memang belum ada laporan adanya warga yang meninggal dunia akibat ISPA. Meski begitu, dia tetap mengimbau kepada masyarakat yang terpapar agar segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Karena semua puskesmas, rumah sakit dan fasyankes lainnya di Banjarbaru sudah siap menghadapi fenomena ini," terangnya Juhai.