bakabar.com,BANJARMASIN – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, (Kalsel) Troy Satria berharap, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendidikan tidak menambah jumlah anak putus sekolah di Banua.
Tahun 2022, total Kalsel bakal menerima alokasi sebanyak Rp 116,95 miliar. Jumlah ini dibagi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak Rp 45,45 miliar, SMK Rp 62,91 miliar dan SLB Rp10,59 miliar.
Ini lebih besar kalau dibanding anggaran tahun 2021. Tahun lalu DAK yang terserap hanya 70 persen atau setara Rp 56,76 miliar dari Rp 77,67 miliar pagu DAK Fisik.
"Mudah-mudahan alokasi DAK fisik tahun ini bisa terserap seluruhnya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di SMA,SMK dan SLB di Banua ," kata Troy Satria usai kunjungan katanya usai kunjungan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kamis (3/1).
Troy mengatakan, Kemendikbudristek memfokuskan DAK fisik untuk dua hal. Yakni program digitalisasi sekolah dan pembangunan prasarana terutama sekolah yang tidak memadai.
"Dengan ini pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dapat tercapai," harapnya.
Kementerian sudah mengatur kriteria sekolah untuk boleh memakai kucuran pusat ini. Dari Taman Kanak-Kanak (TK) dan sejenis. SD, SMP, SMA dan pendidikan yang setara dengan catatan terakreditasi.
Dewan ungkapnya, berusaha maksimal menggali informasi terkait DAK fisik tersebut. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik yang secara langsung akan mengurangi angka pengangguran.
"Kita memiliki banyak potensi lapangan kerja dan wirausaha, namun sayangnya tidak mampu dipenuhi, karena keterbatasan keahlian dan keterampilan yang dimiliki," jelas Troy Satria.