bakabar.com, BANJARMASIN – Nasi sudah menjadi bubur. ARN (25) terpaksa harus mengikhlaskan Rp20 juta miliknya. Warga Banjarmasin ini baru saja menjadi korban penipuan online.
Pada 24 Maret lalu, ARN ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai kenalannya. Celakanya, ia tak begitu teliti mengenali nada suara si penelepon.
"Sebab suara ditelepon samar-samar, dan entah mengapa saya saat itu mudah percaya begitu saja," ceritanya kepada bakabar.com, Selasa sore (29/3).
Sejak itu satu per satu modus penipuan mulai dilancarkan. ARN ditawari ikut lelang mobil Pajero keluaran 2018 tipe 4×4 Dakar. Hanya dengan nilai Rp270 juta, ia dijanjikan sudah bisa membawa pulang mobil sport tersebut.
Tetapi, banderol ratusan juta itu tak ia keluarkan sendiri. ARN hanya ditawari merogoh kocek Rp45 juta -patungan dengan si penipu.
"Sebesar Rp225 juta uang muka sudah dibayar oleh teman saya," kata ARN menirukan bicara si penipu.
ARN tahu betul harga sebuah Pajero Sport di pasaran jauh dari harga lelang. Ia pun diiming-imingi bakal mendapat keuntungan sampai ratusan juta rupiah -bagi hasil dengan penipu.
Si penipu sudah menyerahkan kontak calon pembeli mobil ke ARN. "Jual ke orang ini, saya sering transaksi," tuturnya, kembali menirukan bicara penipu.
Nahas, entah apa yang ada di benak ARN saat itu. Tanpa pikir panjang ia langsung mengirim uang melalui rekening yang sudah diminta penipu. "Pertama saya transfer Rp10 juta," ujarnya.
Berselang satu hari, ARN mendapat kabar bahwa calon pembeli ingin minta balik nama STNK dan BPKB mobil tersebut. Dalihnya enggan repot.
ARN pun kembali diminta mengeluarkan uang. "Tapi saya sudah tidak ada lagi," ucapnya menjawab permintaan penipu.
Tak berhenti sampai situ. Si penipu seperti menekan ARN, mendesak agar segera memuluskan permintaan balik nama itu.
"Kita tinggal selangkah lagi bakal dapat keuntungan banyak," ujarnya menirukan perkataan pria tersebut.
Kala itu, tidak ada yang ARN miliki selain kendaraan pribadinya. Dengan penuh pertimbangan, ia lantas memberanikan diri menjual motor tersebut.
"Laku sekitar Rp10 juta, kemudian saya transfer lagi ke penipu itu," bebernya.
Setelahnya, ARN dan si penipu masih menjalin komunikasi intens. Bahkan sesaat sebelum sadar bahwa dirinya tertipu, si penipu tersebut masih meminta transferan dari ARN.
"Minta tambahan Rp6 juta," ujarnya lagi.
ARN sebenarnya hampir percaya. Sebab, si penipu saat itu membeberkan bukti bahwa Pajero Sport yang ia menangkan sudah laku sekitar Rp360 juta.
"Itu ditunjukkan beserta bukti tangkapan layar transfer pembeli," katanya.
Namun, saat ia pergi ke sebuah bank -bermaksud ingin menarik hasil penjualan mobil, saldo di rekening ARN nyatanya tak bertambah.
Perasaan ARN mulai tak enak. Keluar dari bank, ia bertemu teman. ARN lantas menceritakan semua kejadian yang menimpanya.
"Akhirnya saya diingatkan bahwa sedang tertipu," ucapnya.
Untuk lebih meyakinkan, sang teman ini berinisiatif menghubungi kontak kenalannya ARN lewat handphone-nya.
ARN lantas kaget lantaran kontak si penipu dengan kenalannya tak sama. Hasilnya, kenalan ARN membantah bahwa yang menghubungi itu adalah dirinya.
Saat ini, tak ada yang bisa dirinya lakukan selain pasrah, uang Rp20 juta melayang sia-sia.
ARN pun berharap apa yang dialaminya ini dapat menjadi pelajaran.
"Lebih teliti lagi lah sebelum percaya dengan sesuatu, terlebih yang mengatasnamakan kenalan kita," pesannya.
Kasus ini sudah ia laporkan ke pihak yang berwajib. Surat laporan dengan aduan penipuan online resmi dibuat pada 28 Maret 2022.