Krisis Pangan

Cuaca Buruk, Masyarakat Pulau Simuk Sumut Alami Krisis Pangan

Cuaca buruk melanda Pulau Simuk, Kabupaten Nias Selatan, Sumut pada 10 hari terakhir. Masyarakat pun mengalami krisis pangan.

Featured-Image
Masyarakat Pulau Simuk menunggu kapal logistik pembawa bahan makanan sandar di pelabuhan. Foto: Dok. Kecamatan Simuk

bakabar.com, NIAS SELATAN - Cuaca buruk melanda Pulau Simuk, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) pada 10 hari terakhir. Masyarakat pun mengalami krisis pangan.

Cuaca buruk sudah berlangsung selama dua bulan. Akibatnya, pasokan makanan terhambat karena kapal yang mengangkut pasokan sembako tak dapat bersandar di pelabuhan Pulau Simuk.

"Kondisi itu membuat stok pangan habis. Bahkan, 10 hari terakhir masyarakat terpaksa makan roti, mie instan, terigu, ketan, bahkan sagu," kata Camat Simuk, Gentleman Bago kepada bakabar.com saat dihubungi Kamis (21/9).

Mirisnya, bahan makanan yang dijual di sebagian warung juga habis. Sebabnya, tidak ada lagi yang bisa dijual karena cuaca buruk

"Tiga hari lalu bahan makanan di warung sudah habis. Karena tiga minggu tidak ada kapal masuk dari Teluk Dalam dan Pulau Telo," terangnya.

Baca Juga: Satu Penumpang Mobil Masuk Jurang di Sumut Ditemukan Meninggal Dunia

Beruntungnya, krisis makanan yang melanda pulau berpenghuni 510 kepala keluarga di 6 desa itu telah usai. Sebabnya, ada 4 kapal logistik yang bersandar pada Kamis siang.

Bahan makanan itu diperkiakan cukup untuk satu bulan ke depan. Untuk antisipasi, pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk bantuan.

Sebab, tidak semua kapal bisa bersandar di Pulau Simuk. Hanya kapal berkapasitas 8 ton yang bisa bersandar.

"Kondisi alam Pulau Simuk menyebabkan kapal susah masuk karena karang besar dan gelombang tinggi," paparnya.

Baca Juga: Puluhan Organisasi Melayu di Sumut Gelar Aksi Solidaritas untuk Warga Rempang

Menurut dia, kondisi serupa pernah terjadi lima tahun lalu. Namun tidak separah saat ini karena jumlah penduduk tidak sebanyak saat ini.

Terlebih, struktur tanah di Pulau Simuk berpasir dan berbatu. Akibatnya, tak sembarangan tanaman bisa hidup.

"Karena itu, selama ini pasokannya dari Teluk Dalam atau Pulau Telo," bebernya.

Mereka pun memohon perhatian pemerintah pusat agar Pulau Simuk memiliki akses tambahan untuk mencari pasokan makanan. Yakni dengan pembangunan dermaga baru di sana agar kapal bisa bersandar.

Editor


Komentar
Banner
Banner