Tak Berkategori

Covid-19 di Banjarmasin Melonjak, Stok Darah Plasma Konvalesen Malah Kosong

apahabar.com, BANJARMASIN – Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin tidak dibarengi dengan stok plasma konvalesen. Salah…

Featured-Image
Terapi darah plasma konvalesen. Foto-jawapos

bakabar.com, BANJARMASIN – Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin tidak dibarengi dengan stok plasma konvalesen.

Salah satu metode penyembuhan dari infeksi Covid-19 ini kian minim di PMI Banjarmasin.

Tercatat hanya 40 plasma konvalesen di bulan Juni lalu. Untuk Juli ini diharapkan meningkat dibandingkan bulan kemarin.

"Plasma konvalesen kan permintaannya sehari 20 antrian terus dan pendonornya telah berkurang," ujar Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pelacakan para penyintas Covid-19 di Banjarmasin.

Mereka mempunyai antibody di tubuhnya setelah sembuh dari infeksi virus Corona. Kemudian, antibodi itu akan disimpan dalam plasma darah orang tersebut. "Yang masih ada kita ambil antibody ya," ucapnya.

Namun, Rama mengatakan sederet kendala penyintas mendonorkan plasma konvalesen di PMI Banjarmasin. Salah satunya program vaksinasi Covid-19.

Orang baru bisa mendonorkan plasma konvalesen setelah kurun waktu 3 hari setelah disuntik vaksin. Kurun waktunya berbeda tergantung jenis vaksin.

"Untuk vaksin Sinovac 3 hari tapi kalau merk Astrazaneca bisa satu bulan," pungkasnya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, dalam kurun waktu tiga hari tercatat ada sebanyak 37 kasus baru ditemukan.

Pada Selasa (6/7) tercatat jumlah kasus Covid-19 aktif sebanyak 113 kasus. Kemudian Rabu (7/7) kasus aktif berjumlah 133 kasus. Besoknya Kamis (8/7), jumlah kasus aktif kembali melonjak menjadi 150 kasus.

Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi pun membenarkan bahwa kasus Covid-19 di Banjarmasin kembali meningkat tajam.

“Memang ada peningkatan dan kita tidak memungkiri itu. Ada lonjakan yang sangat signifikan,” ujarnya Jumat (9/7).

Machli pun menerangkan kondisi ini menjadi alarm bagi warga Banjarmasin, tentang bahayanya penularan Covid-19.

“Ini jadi peringatan dini untuk masyarakat di Banjarmasin. Karena yang terpapar Covid-19 sangat tinggi,” jelasnya.



Komentar
Banner
Banner