bakabar.com, JAKARTA - Investor lelah. Kondisi ekonomi China yang penuh tekanan masih berlanjut. IHSG hari ini punya kans menguat.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.895-6.950," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Selasa (29/8).
Kata dia, pelaku pasar dan investor sudah gerah untuk terus terusan berada di China. Karena perlambatan ekonomi di sana makin parah.
Ditambah lagi minimnya bauran kebijakan fiscal dan moneter oleh pemerintah China dan bank sentralnya. Hal itu justru memperburuk situasi.
Kemarin, indeks saham di China dibuka 5.5 persen lebih tinggi. Karena adanya beberapa dukungan yang diberikan oleh pemerintah di negeri tirai bambu itu.
"Namun kenaikan itu justru menjadi sebuah kesempatan bagi investor asing untuk melakukan penjualan lebih cepat. Investor tampaknya sudah lelah menunggu jawaban dan aksi nyata yang dilakukan China," katanya.
Pada perdagangan, Senin (28/8) tadi, IHSG ditutup menguat. Plus 26 poin atau 0,38 persen ke level 6.921.
Penguatan tertinggi ada pada sektor basic material. Plus 1,45 persen. Lalu disusul energi yang naik 1,00 persen.
Sementara di posisi terendah adalah sektor transportasi dan logistik. Minus 2,39 persen.
Intinya, peluang penguatan kembali dimiliki IHSG. Perekonomian China masih jadi acuan di pasar saham hari ini.
"Minimnya stimulus yang diberikan oleh China alih-alih ingin pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, justru menjadi salah satu alasan mengapa investor asing keluar meninggalkan," tutup analisanya.