Nasional

Cerita Putri Nabila, Penjaga Warkop Daeng Balikpapan yang Berjuang di LIDA 2021

apahabar.com, BALIKPAPAN – Putri Nabila, asal Balikpapan, Kalimantan Timur, sedang berjuang di ajang kompetisi bergengsi Liga…

Featured-Image
Peserta LIDA 2021 Balikpapan, Putri Nabila. Foto-Ist

bakabar.com, BALIKPAPAN – Putri Nabila, asal Balikpapan, Kalimantan Timur, sedang berjuang di ajang kompetisi bergengsi Liga Dangdut 2021.

Bila yang masih berusia 18 tahun merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Menjadi penyanyi dangdut profesional merupakan impiannya sejak kecil.

Meski sudah menyanyi sejak usia sembilan tahun, Bila tak pernah menyangka berhasil lolos di ajang kompetisi dangdut populer di Tanah Air.

“Nggak nyangka bisa masuk. Saya sudah lima kali mencoba dari umur 13 tahun tapi selalu gagal, dan alhamdulillah ini berhasil masuk. Saya sudah bersyukur banget,” katanya, kepada bakabar.com.

Langkahnya menuju ajang bergengsi itu tidak mudah. Bila awalnya tidak memahami cara audisi secara online. Hingga akhirnya ia mencoba meminta bantuan temannya. Rupanya video yang ia kirimkan berhasil lolos. Ia pun melewati tahapan kedua yakni melalui Zoom.

“Awalnya nggak ngerti kirim lewat online gitu, terus sama teman-teman akhirnya dibantu. Terus ternyata katanya videonya lolos dan lalu ikutin tahapan kedua lewat Zoom. Nah, disitu lolos lagi. Terus audisi ketemu sama juri. Alhamdulillah sekarang sudah masuk top 50,” jelasnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Bila harus berjuang membantu perekonomian keluarganya, terutama kedua orang tuanya yang dalam kondisi sakit.

Untuk menutupi kebutuhan hidup, Bila bekerja di Warkop Daeng Balikpapan. Di warung itu, dia bekerja membuat minuman untuk pelanggan dari pukul 06.00 sampai 18.00. Dalam satu hari, dia dibayar Rp 50 ribu.

“Saya dibayar hitungan hari sebesar Rp50 ribu. Masuknya dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Saya nggak setiap hari, kalau pas ada yang libur atau off itu saya yang gantikan. Hitung-hitung buat meringankan biaya hidup sejak pandemi ini,” ungkap anak dari Ali Lutfi dan Rosdiana Netti.

Sembari bekerja di warkop, Bila juga sering menyanyi dari satu hajatan ke hajatan lain. Suatu hari, dia pernah mengalami lakalantas saat hendak bernyanyi di kafe.

“Waktu itu buru-buru mau nyanyi di kafe, diminta ngisi di sana. Karena pulang di warkop jam 6, jadi agak telat. Di jalan buru-buru pakai motor, terus tabrakan. Sempat terlempar waktu itu. Jadi ada trauma sedikit sama kejadian itu,” tutur gadis penggemar bakso itu.

Kini, Bila tengah mengejar mimpinya yakni menjadi penyanyi dangdut profesional. Dari sembilan bersaudara, hanya Bila yang menyukai genre dangdut.

“Ada beberapa kakak saya yang memang nyanyi-nyanyi di acara. Tapi rata-rata pop semua. Cuma saya aja yang beda sendiri. Saya memang genre nya dangdut,” ujar pelajar SMA Al-Hassan Balikpapan.

Bila yang mewakili Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan, berharap dukungan penuh baik dari pemerintah dan masyarakat.

“Bila cuma mohon dukungannya dari warga Kaltim juga masyarakat kota Balikpapan tempat kelahiran saya agar bisa mengharumkan nama daerah. Biar Bila yang berjuang di sini. Doakan saja sukses dan meraih yang terbaik,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner