bakabar.com, KOTABARU - Meski disebut sudah lama temuan bangkai pesawat yang diduga bekas perang dunia ke-II, namun penemuan itu kembali heboh dan viral.
Sebagai pengingat, temuan bangkai pesawat ini berada di kawasan hutan Desa Bungkukan, Kecamatan Kelumpang Barat, Kotabaru.
Kondisinya, memang sudah tidak utuh lagi, dan sebagian serpihan bangkai pesawat juga disebut telah dipotong-potong warga untuk dijadikan pisau, dan parang.
Kapolsek Kelumpang Barat, Iptu Hendrie Ade AS membenarkan perihal temuan bangkai pesawat yang tengah viral tersebut di wilayahnya.
Kabar temuan pesawat tersebut makin heboh setelah foto-foto temuan bangkai pesawat di sebarkan salah satu warga di media sosial, lalu diberitakan bakabar.com.
"Kabar penemuan ini sebenarnya memang sudah lama, dan heboh setelah disebarkan warga di medsos, lalu diberitakan bakabar.com," ujar Hendrie, Rabu (13/12) sore.
Hendrie bilang, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari kepala desa setempat bahwa temuan pertama pesawat tersebut telah lama atau sejak 1949 silam.
Tahun tersebut diperkirakan saat perang dunia ke-II, atau zaman gerombolan. Sementara, posisi bangkai pesawat berada di atas bukit.
"Jadi, sayap dan mesinnya juga terpisah sekitar satu kilo meter," terang Kapolsek.
Kepala Desa Bungkukan Mashudi, menambahkan pihaknya menemukan bangkai pesawat tersebut pada Minggu, 11 Desember 2022 pagi.I
Baca Juga: Heboh! Bangkai Pesawat Ditemukan di Kotabaru, Diduga Bekas Perang Dunia II
hwal temuan bangkai pesawat sendiri saat Kades bersama tim terjun melakukan pengecekan tapal batas desa antara Desa Bungkukan dan Magalau Hulu.
"Nah, sekitar jam 12 siangnya, kami menemukan bangkai pesawat itu tepatnya di perbatasan desa Bungkukan dan Magalau hulu. Di sana ada sayap pesawat, dan badan pesawat terpisah sekitar satu kilometer," ujarnya.
Sementara mantan Kepala Desa Bungkukan, Syairi Mukhlis juga membenarkan perihal temuan bangkai pesawat tersebut telah cukup lama.
"Sebelum saya menjabat Kades, bangkai pesawat itu memang sudah ditemukan dan sudah pernah masuk di pemberitaan media kala itu," katanya.
Sementara hingga saat ini, menurut Syairi belum bisa dipastikan bangkai pesawat tersebut berasal dari negara mana.
"Jadi, perkiraan kalau tidak dari negara Inggris, atau Amerika," ujar Syairi yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kotabaru itu.
Selanjutnya, Syairi juga memastikan perihal bangkai pesawat tersebut telah dilakukan pengecekan oleh pihak Kodim 1004/Kotabaru.
"Dulu sudah pernah didatangi pihak Kodim, dan bangkai pesawat itu tidak bisa dievakuasi atau diangkat karena kondisi Medannya di atas bukit dan terjal," pungkas Syairi.
Sebagai informasi tambahan, sejumlah serpihan bangkai pesawat yang diduga jatuh saat perang dunia ke-II itu ialah, sayap pesawat berukuran 3x7 meter, badan pesawat atau rangka, baling-baling, bangkai mesin pesawat, serta sebuah tabung gas.