bakabar.com, JAKARTA- CEO Bukalapak, Achmad Zaky akhirnya menyampaikan permintaan maafnya, setelah cuitannya berkaitan dengan dana research and development (R&D) di Indonesia yang dinilai tertinggal dari negara lain. Dia mengaku khilaf dan memastikan cuitan itu tidak terkait Pilpres 2019.
Dilansir dari Detikcom, pihak Bukalapak mengatakan, sebagai CEO danfounderBukalapak, Achmad Zaky pada prinsipnya sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Zaky berharap investasi di bidang riset dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.
Mewakili Bukalapak, Achmad Zaky memohon maaf atas segala kesalahpahaman yang timbul. Dia mengaku khilaf dan menegaskan cuitan tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung calon presiden tertentu, melainkan ajakan bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
“Saya, Achmad Zaky, selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Achmad Zaky seperti rilis yang diterima Detikcom, Jumat (15/2/2019).
Achmad Zaky dan Bukalapak mengaku amat sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini.
Baca Juga:Respon Lion Air soal Kemunculan Kalajengking di Kabin
Sebelumnya, cuitan Zaky di akun Twitter @achmadzaky yang menyinggung ‘presiden baru’ menyebabkan munculnya tagar #uninstallbukalapak, yang jaditrending topicnomor satu di Twitter.
Dalam cuitannya, Zaky menyebut omong kosong Industri 4.0 jika bujetresearch & development(R&D) Indonesia masih jauh dibandingkan negara lain. Dalam data yang dia sodorkan, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.
“Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin,” tulis Zaky. Cuitan itu sudah dihapus Zaky.
Zaky tidak menyangka cuitannya jadi viral hingga menyebabkan tagar #uninstallbukalapak jaditrending topicdi Twitter. Menanggapi hal tersebut, Zaky memberikan klarifikasi.
“Bangun-bangun, viraltweetsaya gara-gara ‘presiden baru’ maksudnya siapa pun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya ð let’s fight for innovation budget,” tulis Zaky.
Zaky menjelaskan tujuan dari cuitannya yang dipersoalkan itu adalah menyampaikan fakta. Menurutnya, dalam 20-50 tahun ke depan, Indonesia perlu investasi dalam riset dan SDM kelas tinggi agar tidak kalah dengan negara lain. Dia pun lantas meminta maaf kepada para pendukungJokowi.
“Buat pendukung Pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya ððð jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya,” tulisnya.
Baca Juga: Rakyat Indonesia Doakan Ani Yudhoyono Sehat
Editor: Aprianoor