Polemik Larangan Bukber

[Cek Data] 83% Masyarakat Indonesia Ingin Bukber Bareng

Buka puasa atau bukber bareng sudah menjadi momen sakral masyarakat Indonesia selama Ramadan.

Featured-Image
Ilustrasi buka puasa bersama.

bakabar.com, JAKARTA - Buka puasa atau bukber bareng sudah menjadi momen sakral masyarakat Indonesia selama Ramadan. Menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara keluarga, saudara, hingga kerabat.

Menilik ke 2021, buka bersama dilarang oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sedang tahun ini, pemerintah melarang para pejabatnya menggelar buka puasa bersama. Ada yang menganggap larangan ini tepat. Namun juga ada yang meminta agar arahan tersebut dicabut saja.

Meski begitu, tren minat masyarakat untuk melakukan buka bersama rupanya terus naik.

Presentase minat buka bersama masyarakat Indonesia
Presentase minat buka bersama masyarakat Indonesia

Berdasar hasil survei Jakpat, minat masyarakat Indonesia untuk menggelar buka bersama meningkat dalam 3 tahun terakhir. 2021 silam, minat buka bersama hanya 38%. Sebab, saat itu masih gencar-gencarnya penyebaran Covid-19. Sedang puasa tahun 2022 meningkat menjadi 61%.

Lantas bagaimana dengan puasa di awal tahun ini? Ternyata, sebanyak 83% responden muslim di Indonesia menginginkan buka puasa bersama saat Ramadan 2023.

Baca Juga: Larang Buka Puasa Bersama, Menag: Presiden Jokowi Tidak Anti-Islam

Naiknya minat masyarakat untuk berbuka bersama seiring dengan melandainya pandemi Covid-19. Termasuk dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Adapun, masyarakat lebih berminat untuk buka puasa bersama dengan orang terdekat, seperti keluarga dan teman dekat pada 2023.

Tren ini serupa dengan tahun 2022, meski terpantau lebih meningkat. Sebagai catatan, survei Jakpat ini dilakukan 1.034 responden muslim via aplikasi mobile pada 25-26 Februari 2023. Survei tersebut memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error) di bawah 5%.

Editor


Komentar
Banner
Banner