bakabar.com, JAKARTA – Saat ini bermain sosial media sudah jadi kebutuhan sehari-hari. Pastikan gunakan media sosial dengan bijak, karena berpengaruh pada kesehatan mental.
Keberadaan sosial media dapat mengembangkan minat, memperluas pertemanan, berbagi pemikiran dan ide dan masih banyak manfaat yang didapatkan dengan bermain sosial media. Namun diluar dari manfaat tersebut sosial media berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.
Dilansir dari Healthy Life Recovery, waktu yang dihabiskan di sosial media setiap harinya berkisar 147 menit. Penelitian mengatakan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam per hari di sosial media memiliki peningkatan risiko gangguan kesehatan mental yang signifikan.
Survei yang dilakukan pada 2021 oleh Express VPN, 85% dari 1.500 sample orang Amerika melaporkan bahwa sosial media secaa langsung berdampak negatif terhadap kebahagiaan dan citra diri. 79 dari 83% melaporkan efek negatif pada kecemasa, kesepian, dan depresi.
Sosial media dirancang semenarik mungkin untuk membuat ketagihan para penggunanya. Aliran dopamin atau hormon kesenangan meningkat sehingga muncul rasa nagih untuk terus bermain. Seseorang yang sudah kecanduan dengan sosial media akan menghabiskan waktu dengan bermain sehingga mengesampingkan aktivitas lain.
Konten-konten yang di unggah di sosial media biasanya adalah hal yang positif, bukan memposting suatu kegagalan seseorang. Konten yang dianggap kemenangan bagi orang yang mengunggah seringkali dijadikan bahan perbandingan bagi orang lain.
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa bersifat positif dan juga negatif. Apabila kemenangan seseorang bisa dijadikan motivasi untuk bergerak maju merupakan hal positif. Namun jika seseorang membandingkan dan merasa dirinya lebih rendah dari orang lain tanpa adanya kemajuan yang dilakukan maka itu berdampak negatif.