Nasional

Cegah Banjir, Anggaran PUPR Tapin untuk Normalisasi Sungai Meningkat

Cegah banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menaikkan anggaran, khusus untuk normalisasi sungai.

Featured-Image
Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Tapin, Mulkan Adli saat diwawancarai. Foto - apahabar.com/Sandy.

bakabar.com, RANTAU - Cegah banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menaikkan anggaran, khusus untuk normalisasi sungai.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Tapin, Mulkan Adli mengungkapkan 45 % anggaran di bidangnya untuk normalisasi sungai.

"Menghitung dari 100 persen anggaran yang ada di bidang SDA untuk kegiatan normalisasi drainase, pengamanan tebing sungai, dan irigasi itu paling besar normalisasi," ujarnya saat ditemuai bakabar.com, Senin (13/11) sore.

Tahun ini, kegiatan normalisasi sungai jadi prioritas. Tercatat dari 227 paket yang tersebar di 12 kecamatan di Tapin paling banyak untuk kegiatan normalisasi sungai.

"Dari anggaran murni kisaran Rp98 miliar, taruhlah sekitar 45 persen terserapnya untuk normalisasi sungai seperti drainase, pengerukan sungai dangkal dan lainnya. Sisanya untuk tebing, tersier, dan pintu air," papar Mulkan.

Tidak cukup di situ, di anggaran perubahan pada November tadi, hampir seluruhnya diperuntukkan untuk mengantisipasi banjir atau kegiatan normalisasi.

"Diperubahan tadi lebih Rp100 miliar, 90 persennya untuk normalisasi sungai. Tender 113 paket dan PL 45 paket tersebar di seluruh Kabupaten Tapin. Paling banyak di Kecamatan CLU (Candi Laras Utara) dan CLS (Candi Laras Selatan)," jelasnya.

"Dan semuanya ditargetkan tahun ini akan selesai baik itu dari anggaran murni ataupun diperubahan," timpal Mulkan.

Dibandingkan 2022 lalu, pada tahun ini anggaran untuk normalisasi sungai mengalami peningkatan sekitar Rp30 miliar.

"Meningkatkan, namun prediksi saya tahun depan (2024) kemungkinan akan ada penurunan. Karena sungai yang ada di data base kita sudah dikeruk semua," ungkapnya.

Ia berharap dengan ratusan paket normalisasi sungai itu dapat mengatasi banjir terutama di wilayah langganan banjir.

"Kita berharap dari SDA, tergenangnya daerah-daerah rawan banjir bisa teratasi. Juga untuk daerah CLU dan CLS sungai yang sudah dikeruk dapat menjadi transportasi untuk membawa hasil panen," pungkasnya.

Baca Juga: Status ASN Terdakwa Korupsi Dana BOS, BKPSDM Tapin: Tunggu Putusan Pengadilan

Editor


Komentar
Banner
Banner