Apahabar.com, MAGELANG - Candi Lumbung terletak di Dusun Candipos, Kelurahan Sengi, Magelang. Candi ini berada satu dusun dengan Candi Asu dan Candi Pendem.
Bangunan bersejarah itu masih berdiri dengan rapi meski pernah terguncang erupsi Gunung Merapi. Bangunan tersebut adalah Candi Lumbung yang terletak di Dusun Candipos, Kelurahan Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, satu dusun dengan Candi Asu dan Candi Pendem.
"Berdasarkan pendataan dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, batu candi Hindu yang tersisa hanya tinggal 65 persen," kata Sejarawan Universitas Sebelas Maret, Rendra Agusta, Selasa (18/7).
Menurut dia, secara keseluruhan ukuran candi adalah luas 8,70 meter X 8,70 meter, tinggi tangga 2,5 X 2 meter, dan setingggi 8 meter dari lantai dasar.
Baca Juga: Situs Candi Lumbung Magelang Bakal Dipindah
Lebih lanjut, Rendra menuturkan, Candi Lumbung diperkirakan dibangun dalam kurun waktu bersamaan dengan Candi Asu dan Candi Pendem.
"Pembangunannya diperkirakan satu masa yakni pada abad ke-9, tepatnya ketika Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala," ujarnya.
Candi Lumbung Sudah Mengalami Pemugaran
Rendra menuturkan, saat ditemukan pertama kali kondisi Candi Lumbung Sengi tidak lagi utuh, hanya terdiri dari bagian batur, kaki, dan badan.
"Sudah rusak, pernah tertimpa erupsi Merapi juga, jadi bentuk asli candi tidak diketahui dan bagian atapnya tidak ditemukan lagi," ujarnya.
Saat ini, usai Candi Lumbung dipugar, bangunan candi berbentuk bujur sangkar berukuran panjang 8,5 meter, lebar 6,5 meter dan tinggi 6,5 meter.
"Bagian batur, yang berada di bawah kaki candi, terdiri atas tiga tingkatan tanpa hiasan. Pada bagian kakinya terdapat tangga untuk naik ke teras pertama dan tubuh candi," tuturnya.
Baca Juga: Magelang Punya Candi Asu, Alternatif Wisata Selain Borobudur
Rendra menjalaskan, ragam motif hias yang dapat dijumpai adalah sulur gelung yang tumbuh dari ketiak ghana, sulur gelung tumbuh dari jambangan yang pada ikal sulur terdapat pahatan berupa burung nuri.
Tak hanya itu, Rendra menuturkan, pada pipi tangga terdapat hiasan sulur gelung yang keluar dari mahluk bercakar, sedangkan ujung pipi tangga sebelah kiri terdapat Makara berbentuk kepala ikan yang di dalamnya terdapat hiasan burung.
Selain itu, hiasan lain adalah bentuk tumpal yang dijumpai pada pelipit atas kaki candi.
"Candi Lumbung punya ciri sendiri dari luas maupun motifnya," pungkasnya.