Kalsel

Buron, Suami Penggorok Istri di Kintap Tala Kuasai Medan Pelarian

apahabar.com, PELAIHARI – Pelarian suami yang tega menggorok leher istrinya di Muara Kintap Tanah Laut belum…

Featured-Image
Salamah sat ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di kediamannya. Foto: Istimewa

“Tersangka ini adalah warga kampung setempat yang mengetahui seluk beluk desa. Kami terus melakukan pencarian,” ujar Kapolsek Kintap Iptu Endris Ary Dinindra kepada bakabar.com, Minggu (27/9) sore.

Pelaku mulanya tinggal di Desa Asam-Asam semenjak meninggalkan Sulawesi Selatan. Pun, dengan status kependudukannya.

Namun pelaku Mappi merupakan anak dari salah satu tokoh masyarakat di Muara Kintap.

KDRT di Kintap Tala: Cemburu, Suami Tebas Leher Istri

Sampai sore ini, sejumlah anak buahnya dibantu jajaran Satreskrim Polres Tala sudah diterjunkan menyisir setiap sudut desa.

Muara Kintap merupakan salah satu desa di Kecamatan Kintap, wilayah pedalaman Tanah Laut.

Dari Banjarmasin menuju Tanah Laut diperlukan tak kurang 1 jam 30 menit via perjalanan darat.

Muara Kintap berjarak 85 kilometer dari Pelaihari, pusat Tanah Laut. Mayoritas wilayahnya dipenuhi hutan dan laut.

Soal pelaku, tetangga sekitar hampir setiap hari mendengar cekcok rumah tangga dengan si istri, Salamah (30).

“Hampir setiap hari, yang jelas sering KDRT [Kekerasan dalam rumah tangga],” jelas salah seorang warga sekitar.

UCAPAN PELAKU

Salamah menjadi korban penganiayaan brutal Mappi, suaminya sendiri, Sabtu (26/9) pagi.

Sejumlah keluarga korban mendapati luka tebasan parang di leher ibu dua anak itu.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Salamah ditemukan dalam kondisi tengkurap di lantai rumahnya, Desa Muara Kintap, RT 012, Kecamatan Kintap, dalam keadaan sekarat.

Sebelum penganiayaan sejumlah korban mendapati kedua pasutri ini terlibat cekcok.

Informasi beredar, perselisihan karena korban tak memberi uang pelaku.

“Ada juga yang bilang karena cemburu,” jelasnya.

Usai menebas leher istrinya dua kali dengan sajam, pelaku langsung berlalu begitu saja.

Pelaku sempat berucap, “Istri saya sudah kubunuh.”

Beruntung keluarga cepat tiba. Salamah yang masih hidup langsung dilarikan ke RS H Boejasin Pelaihari.

“Nadinya masih berdenyut, langsung dilarikan sama warga dibantu ketua RT,” ujarnya.

Pantauan bakabar.com, kondisi korban mulai berangsur membaik untuk menjalani operasi.
“Dalam kondisi sadar,” ujar tetangga korban.

Komentar
Banner
Banner