bakabar.com, TANJUNG – Bupati Tabalong Anang Syakhfiani menyebut prospek budidaya tanaman porang sangat menjanjikan.
Meski menjanjikan, kata Anang, sebelum melakukan budidaya secara massal di Tabalong, ia mengingatkan budidaya porang ini harus dalam konteks diversifikasi usaha tani.
“Hal ini harus diperhatikan, karena sebelumnya kita sudah ada melakukan budidaya-budidaya selain porang, tapi tiba-tiba hilang dari peredaran,” katanya saat membuka kegiatan sosialisasi Akselerasi Progam Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) bersama petani porang, baru-baru tadi.
Menurut Anang, jangan karena harganya lebih bagus, lalu keluar dari konteks diversifikasi usaha tani.
Balai Karantina Pertanian kelas I Banjarmasin serta stekholder terkait seperti Dinas Pertanian, kata dia, juga harus bisa memastikan pemasaran porang.
“Pastikan pemasarannya, supaya kita tidak ketemu dengan risiko penurunan harga. Yang penting pastikan siapa yang membeli hasil porang ini,” pinta Anang.
Bupati Anang juga mengingatkan kepada petani agar dalam budidayakan porang bisa memakai lahan yang sudah ada.
“Porang ini sama seperti kapulaga, jahe dan tipakan, jadi dia bisa ditanam di bawah pohon karet, pohon rambutan. Itu artinya konsep campursari bisa kita terapkan, sehingga tidak terlalu banyak menggunakan lahan produktif lainnya” jelasnya.
Supaya bisa benar-benar meningkatkan pendapatan petani, Bupati menilai budidaya itu
harus mendapatkan dukungan dari perbankan.
“Walaupun ini barang baru, menurut hemat saya Kepala Cabang Bank Mandiri dan Bank Kalsel bisa mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas kredit usaha rakyat,” jelas Bupati Anang yang baru saja meraih gelar Doktor ini.
