bakabar.com, KOTABARU – Bupati Kotabaru Sayed Jafar, beserta jajaran bertolak langsung ke Desa Maradapan, Pulau Sembilan. Di sana ratusan paket sembako disalurkan untuk korban longsor.
Di Maradapan, Sayed Jafar mengungkapkan tanah lereng yang longsor dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya, lantaran tanah yang gembur.
Tanah yang gembur tersebut lantas hanya ditanami oleh warga dengan pohon pisang.
“Akar pohon pisang tidak kuat menahan tanah, sehingga terjadi longsor saat musim hujan,” ujar Sayed Jafar, Jumat siang, di Maradapan.
Sayed Jafar bilang, agar peristiwa longsor tidak terulang, maka harus dilakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pertanian (Distan), terkait tanaman apa yang tepat untuk bisa menahan tanah.
“Nanti dikoordinasikan tanaman apa yang cocok di lereng itu. Tanaman itu harus memiliki akar yang kuat menahan tanah, namun juga menghasilkan untuk warga,” katanya.
Sayed menambahkan, dari tanaman pisang warga memang mendapatkan hasil tambahan, dari melaut. Namun, pohon pisang mestinya hanya ditanam di kawasan dataran rendah.
“Supaya kejadian tidak terulang, pohon pisang jangan lagi ditanam di lereng seperti sekarang ini,” pungkas Sayed.
Sebagai pengingat, peristiwa tanah longsor terjadi pada Senin, (29/11) sekitar pukul 13.15 Wita. Puluhan rumah dilaporkan rusak parah akibat terdampak longsor tersebut.
Sejauh ini, diduga lantaran trauma, mayoritas korban longsor memilih mengungsi, dan meninggalkan Maradapan.
Selain ke Tanah Bumbu, warga Maradapan juga mengungsi ke Pulau Laut Barat, dan pusat Kotabaru, tepatnya di Desa Sebelimbingan, Pulau Laut Utara.