Kalsel

Buntut Penangkapan Bandar Arisan Bodong RA Banjarmasin, Diduga Ada Pelaku Lain

apahabar.com, BANJARMASIN – Penangkapan RA, pelaku bandar arisan online bodong berbuntut panjang. Belakangan, tak hanya korban…

Featured-Image
Tila dan sejumlah korban arisan online yang diduga bodong melapor ke Polresta Banjarmasin, Senin (21/2). Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Penangkapan RA, pelaku bandar arisan online bodong berbuntut panjang. Belakangan, tak hanya korban dari RA yang melapor ke Mapolresta Banjarmasin.

Sejumlah korban yang merasa dirugikan oleh LF turut mendatangi Mapolresta Banjarmasin, Senin (21/2) siang tadi.

LF diduga turut melakukan praktik arisan online bodong yang modus operandinya sama dengan yang dilakukan oleh RA.

Dari setiap slot yang dibeli, mereka akan mendapatkan keuntungan bervariasi sesuai dengan besarnya modal.

Peserta arisan yang berniat membeli akan diminta mentransfer uang ke rekening milik LF. Kemudian sebagai tanda terima, LF akan mengeluarkan sebuah kuitansi bukti pembayaran.

"Saya kenalnya lewat IG. Tapi dia juga kakak kelas suami saya. Saya percaya karena dia selebgram, terkenal dan melihat gaya hidupnya yang mewah. Jadi tidak menyangka kalo dia menipu," ucap Tila warga Jalan Pangeran Kecamatan Banjarmasin Utara.

Dia mengaku mengikuti arisan online yang dijual oleh LF pada tahun 2019. Awalnya semua berjalan normal, arisan miliknya dicairkan oleh LF sebagaimana mestinya. Namun sejak Agustus 2019 dua slot arisan miliknya tak lagi dibayarkan oleh oleh LF.

Ia dan kawan-kawan yang menjadi korban serupa sempat bertemu dengan LF pada Februari 2020. LF berjanji akan mencicil sebagai itikad untuk mengembalikan uang para kliennya.

"Nilainya semua Rp 18 jutaan. Sempat dicicil pada bulan Maret 2020. Jadi tinggal Rp 11,7 juta yang belum dibayar," jelasnya.

Kemudian LF berjanji akan melunasi semua uang kliennya setelah asetnya terjual. Namun hingga kini ujar Tila, LF tidak pernah ada itikad lagi untuk menyelesaikan.

Bahkan komunikasi terakhir ujar Tila terjadi pada September 2020. "Setelah itu tidak pernah ada respon sama sekali," ucapnya.

Senada dengan Tila, Putri korban arisan online LF juga mengaku awalnya semua berjalan normal. Saat ia mengikuti arisan online pada 2019, LF masih mencairkan arisan miliknya.

Ia pun mengaku mengalami kerugian hingga mencapai Rp 36 juta. Uang itu ujarnya merupakan uang tabungan miliknya.

"Semua sama, sendat sejak Agustus 2020, makanya kita ke sini [Mapolresta Banjarmasin] mau melapor ," ujarnya.

Komentar
Banner
Banner