bakabar.com, JAKARTA - Ditjen Perumahan Kementerian PUPR ditantang Menteri Basuki. Menyelesaikan pembangunan 47 Tower Rusun ASN-Hankam megaproyek IKN.
Proyek itu siap dimulai. Nilainya Rp9,4 triliun. Proses lelang sudah dilakukan Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Jumat (25/8).
Total anggaran itu dialokasikan untuk enam paket pekerjaan fisik. Empat lainnya manajemen konstruksi.
Baca Juga: Rusun ASN di Megaproyek IKN Dikejar Rampung Juli 2024
Semua paket pekerjaan fisik diborong BUMN. Yang bakal terlibat di yakni, (KSO) Adhi-Nindya-Wiratman untuk paket 1; rusun Polri dan BIN.
Kemudian di paket 2 ada rusun Paspampres. Dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (BUMN).
Paket 3 adalah rusun ASN 1. Di-handle PP-Urban-Jaya Konstruksi (KSO). Lalu paket 4; rusun ASN 2 oleh PT Hutama Karya.
Di paket 5; rusun ASN 3 dikerjakan PT Waskita Karya. Dan paket 6; rusun ASN 4 oleh Abipraya–Deta (KSO).
Dirjen Perumahan Kementerian, Iwan Suprijanto mengingatkan. Para penyedia jasa harus bisa bekerja profesional. Agar selesai sesuai target. Dikerjakan 19 bulan dan ditarget selesai seluruhnya pada Desember 2024.
"Minimal Juli 2024 sudah terbangun 12 tower beserta meubeler-nya. Sehingga sudah dapat langsung dihuni," kata Iwan Suprijanto di Auditorium Kementerian PUPR.
Biar tahu saja. Rusun ASN-Hankam tersebar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan IKN sub-WP 1A. Dengan total lahan seluas 45,91 hektare.
Baca Juga: Infrastruktur Belum Siap, Investasi Megaproyek IKN Mandek
"Secara keseluruhan dari 47 tower rusun ASN-Hankam memiliki total 2.820 unit dengan tipe 98 meter per segi untuk tiap unitnya," ungkapnya.
Lanjut dia, pembangunan rusun terdiri dari 31 rusun untuk ASN. Dengan jumlah 1.860 unit. "Itu cukup untuk menampung 5.580 orang," imbuhnya.
Kemudian, Rusun Hankam terdiri dari tujuh rusun untuk personel polri dan Badan Intelijen Negara (BIN). Serta sembilan rusun untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). "Totalnya ada 960 unit dengan kapasitas 2.880 personel," tutup Iwan.