bakabar.com, BANJARMASIN - Berawal dari pengalaman, seorang wanita asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Lisa Amini (53) berinisiatif membangun usaha bumbu soto Banjar.
Bisnis ini tercetus ketika dirinya masih berdomisili di Yogyakarta.
Di sana, ia mengaku kesulitan mendapatkan soto Banjar dengan rasa orisinil.
"Akhirnya terlintas di otak saya untuk membuka usaha bumbu soto Banjar pada 2016," ucap Lisa kepada bakabar.com, Senin (12/6).
Baca Juga: Boneka dan Dompet Rajut Asal Banjarbaru Tembus Pasar Qatar
Usaha tersebut ia beri nama Bumbu Soto Banjar "Dandaman". Dalam bahasa Indonesia, Dandaman berarti rindu.
Selama 5 tahun, ia konsisten memasarkan produk melalui media sosial, termasuk marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.
Alhasil, produknya telah terjual ke beberapa wilayah di Indonesia di antaranya Kalimantan, Sulawesi, Jawa hingga Sumatera.
Sedangkan untuk offline, ia memilih menjual ke sejumlah toko oleh-oleh di Kalsel. Sebut saja toko Andalas, Matahari, dan Galuh Banjar.
"Dahulu sempat di Transmart dan Indomaret, tetapi sekarang sudah tidak lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Tekad Pelaku UMKM Binaan BRI Antarkan Sang Putra ke Hadramaut Yaman
Ia menyebutkan terdapat enam sachet dalam satu bungkus bumbu soto Banjar. Isinya masing-masing seberat 10 gram.
"Satu bungkus bumbu bisa untuk 30 porsi soto Banjar. Harganya berkisar Rp25-28 ribu per bungkus," bebernya.
Dalam sebulan, ia mampu menjual 100-150 bungkus.
"Dengan omzet kisaran Rp10-15 juta per bulan," imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Pemasaran Koperasi Usaha Kreatif Banjarbaru, Retno Esty mengungkapkan jika Bumbu Soto Banjar "Dandaman" merupakan anggotanya.
Selama ini, pihaknya membantu pemasaran secara offline dan online.
Salah satunya bekerja sama dengan Rumah BUMN Banjar milik Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Juga dipasarkan melalui Instagram resmi koperasi," pungkasnya.