bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah permasalahan anak dikupas tuntas dalam focus group discussions (FGD) yang diinisiasi oleh Turun Tangan Banjarmasin, Minggu (11/7).
FGD itu menghadirkan pembicara Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri Banua, Irma Suryani, Pemimpin Redaksi bakabar.com, Budi Ismanto, dan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Ceria Hermina. Digelar secara virtual.
Adapun masalah yang dibahas dalam diskusi itu di antaranya, bullying terhadap anak, badut anak, pernikahan dini hingga prostitusi online yang melibatkan anak.
“Permasalahan ini merupakan tanggung jawab bersama. Ke depan kami akan melakukan program berkelanjutan untuk mengentaskan persoalan ini,” kata Rekma Fitriana selaku project leader dalam FGD tersebut kepada bakabar.com usai acara.
Program dimaksud yakni, menggaet lebih banyak masyarakat untuk lebih peduli terhadap permasalah anak.
“Kita juga akan mengajak lebih banyak instansi untuk terlibat,” katanya.
Kemudian, kata Rekma, pihaknya akan lebih menggencarkan edukasi via media sosial.
Lalu khusus untuk persoalan badut anak, akan melakukan program pendampingan kepada yang bersangkutan.
“Nanti kami akan memberikan motivasi hingga bimbingan belajar gratis,” katanya.
Sementara untuk persoalan pernikahan dini dan prostitusi online, pihaknya akan bekerja sama dengan para tokoh agama hingga pemerintah.
Sejauh ini, Rekma berpendapat, kendala dalam langkah mengentaskan masalah anak di Kota Banjarmasin sendiri adalah kurangnya kepedulian dari masyarakat.
Selain itu, kebakanyakan gerakan untuk menekan permalasahan anak dijalankan sendiri-sendiri.
Sehingga, kata Rekma, langkah konkrit untuk mengurai permasalah anak di Kota Banjarmasin adalah kolaborasi yang baik antara semua pihak dari masyarakat hingga pemerintah.
Senada dengan Rekma, Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri Banua, Irma Suryani turut berharap akan ada peran serta dari semua pihak untuk mengatasi persoalan ini.
Dia berharap, langkah kecil dari pihaknya bisa menjadi pemantik kepedulian di tengah masyarakat.
Irma sendiri melihat, persoalan anak di Banjarmasin ini makin pelik di kala pandemi Covid-19.
“Sehingga kita perlu langkah pasti dari semua kalangan untuk mengatasi ini,” katanya.
Untuk diketahui, selain Turun Tangan Banjarmasin, kegiatan yang digelar via zoom meeting itu turut diinisiasi oleh Yayasan Anak Bangsa Mandiri Banua, Rumah Millenial Banjarmasin, BEM Kesehatan Masyarakat UNISKA, BEM FKIP Mengajar ULM, Fakultas Psikologi UMB serta bakabar.com dan Kafe Rumah ThePanasDalam Banjarmasin.