bakabar.com, BANDUNG - Jawa Barat (Jabar) jadi tuan rumah Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023. Digelar 27-28 Oktober tadi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang itu hal baik. Karena berfungsi memaksimalkan akses keuangan kegiatan usaha masyarakat.
"Banyak kegiatan BIK 2023 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Khususnya UMKM," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi.
Baca Juga: Lepas dari Ketergantungan Tambang, UMKM dan Pariwisata Jadi Kunci
Karena itu, kata dia perlu adanya sinergi yang kuat. Antara OJK dengan pemerintah daerah. "Serta seluruh pemangku kepentingan di industri jasa keuangan," imbuhnya.
Sebagai informasi. BIK 2023 diarahkan untuk adanya pemerataan akses keuangan daerah. Tak hanya bagi yang sudah bankable. Tapi unbankable seperti UMKM.
Baca Juga: PUPR Dorong UMKM Lokal Berjualan di Rest Area Jalan Tol
Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan. Terutama mengenai saluran-saluran pendanaan yang memungkinkan dimanfaatkan.
Lebih lanjut, kata Inarno, dengan akses keuangan yang merata bisa mendorong perkembangan kegiatan usaha masyarakat. Ending-nya bakal mendorong peningkatan kesejahteraan berbagai lapisan.
Lebih jauh, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif punya pandangan serupa. Adanya sinergi yang baik akan mendorong keberhasilan penyediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat di Provinsi Jawa Barat.