Dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotabaru, jumlah korban luka tersebut mencapai 26 orang.
“26 orang ada yang luka bakar ringan, hipertensi, dan syok,” ujar Plt Kadinkes Kotabaru, Hj Ernawati, kepada bakabar.com, Selasa (3/11) sore.
Puluhan korban tersebut ditemukan berdasar penelusuran Dinkes Kotabaru mulai 30 Oktober hingga 2 November, atau tiga hari pasca-kebakaran.
“Itu data yang kami himpun dari sehari pasca-kejadian, sampai Senin tanggal dua kemarin. Untuk Selasa hari ini, akan dilaporkan malam ini,” ujar Ernawati.
Ernawati memastikan tidak terdapat korban luka bakar berat. Mereka semua hanya rawat jalan.
“Kemarin ada satu yang sesak nafas, tapi kami beri oksigen. Membaik, dan sudah pulang. Kalau untuk yang lain rawat jalan semua,” ujarnya.
Sekadar informasi, Dinas Kesehatan Kotabaru juga telah menyiapkan dua dokter jaga untuk memberikan pelayanan kepada para korban kebakaran.
Keduanya disiagakan di Puskesmas Sebatung yang berjarak hanya selemparan baru dari posko induk yang didirikan untuk penanganan korban kebakaran.
Sebagai pengingat, kebakaran hebat di Patmaraga terjadi pada Sabtu 30 Oktober, sekitar pukul 01.30.
Api yang baru dipadamkan 5 jam kemudian menghanguskan 159 rumah. 505 warga terpaksa mengungsi.
Sampai berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki asal muasal api penyebab kebakaran.
“Bantuan dari Tim Labfor Surabaya akan datang pada pekan depan (pekan ini),” ujar Kasat Reskrim Polres Kotabaru AKP Abdul Jalil, kepada bakabar.com, akhir pekan lalu.