bakabar.com, KOTABARU – Tim Satreskrim Polres Kotabaru akhirnya meringkus pelaku pembuang bayi di rumah kosong.
Sebagai pengingat, bayi mungil tersebut ditemukan seorang warga di sebuah rumah, Jalan Pelabuhan Feri, Desa Stagen Pulau Laut Utara, Kamis 19 Agustus silam.
Bayi Dibuang di Kotabaru Banjir Tawaran Adopsi, Polisi Sibuk Buru Pelaku
Penangkapan dilakukan tim unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) di-backup tim buru sergap (Buser) 'Macan Bamega'.
Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Jalil, saat dikonfirmasi, membenarkan penangkapan tersebut.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
“Ya. Benar, dua orang pelaku pembuang bayi itu sudah kami amankan Kamis (26/8) kemarin,” ujar Jalil kepada bakabar.com, Jumat (27/8) pagi.
Pelaku pertama yang diamankan, yakni ibu bayi berinisial FI, 24 tahun, dan SR, 28 tahun. Keduanya diamankan di lokasi berbeda.
FI diciduk tepat di kawasan Jalan Desa Sungai Pasir, RT 01, Kecamatan Pulau Laut Tengah, sekitar pukul 17.00.
Sementara SR diamankan pukul 18.30 di Jalan Desa Selaru, Pulau Laut Tengah.
Di hadapan petugas, FI mengakui bahwa ialah yang melahirkan, dan membuang bayi laki-lakinya tersebut.
“Jadi, mereka itu sengaja membuang bayi tersebut karena alasan malu, dan takut dimarahi keluarganya,” terang Jalil.
Saat ini, kedua pelaku dibawa ke Mapolres Kotabaru guna proses hukum lebih lanjut. Polisi masih berupaya menginterogasi para pelaku.
“Nanti kita kabari lagi perkembangannya.
Banjir Adopsi
Di Balik Pembuangan Bayi di Kotabaru, Ternyata Hasil Hubungan Gelap Sekebun
Permintaan adopsi bayi yang ditemukan di rumah kosong di Pulau Laut, Kotabaru mulai nyaring terdengar. Tak hanya dari warganet, bahkan dari warga sekitar Pulau Laut.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
"Nyimak ada yang rawatkah?. Kalau belum saya juga mau merawatnya," ujar Wardhah Lodoyo dalam akun Facebook-nya, Sabtu (21/8).
Senada, warganet lainnya Al-Furqan siap mengadopsi bayi laki-laki itu asal mendapat izin dari kepolisian,
"Ulun [saya] siap merawat jadikan anak sendiriâ¦.Kalau pihak kepolisian memberi izin ulun siap merawat jadikan anak sendiri membesarkan sampai sekolah," ujarnya.
Tak sampai situ, sejumlah warganet lain mengontak bakabar.com menanyakan kondisi bayi itu, seperti halnya Normawati.
"Jika belum ada yang merawatnya, kami siap mengadopsi," ujarnya.
Ramainya permintaan adopsi bermula pada Kamis (19/8) ketika informasi penemuan bayi di sebuah rumah kosong di Stagen, Pulau Laut Utara, Kotabaru beredar luas di linimasa media sosial.
Kali pertama ditemukan, kondisi bayi itu dalam kondisi sehat walafiat. Warga juga menemukan penjepit tali pusar, termasuk bekas suntikan imunisasi. Besar kemungkinan, bayi tersebut dibuang beberapa saat usai persalinan.
Beberapa warganet mengaku ingin mengadopsi bayi tersebut karena tak kunjung memperoleh keturunan.
"Kalau boleh diadopsi saya mau adopsi saya sudah lama ingin punya keturunan belum dikasih sama yang di atas," tulis Rina.
Melalui pesan singkat ke media ini, Eka juga meminta agar bisa mengadopsi bayi tersebut. Itu jika belum ada yang bersedia.
"Tolong tanyakan. Apakah sudah ada yang mengadopsi. Kalau belum kita mau," ujarnya via WhatsApp.
Kapolsek Pulau Laut Utara, Iptu Yaqob Sihasale memastikan belum ada yang mengadopsi bayi malang tersebut hingga saat ini.
Isu Adopsi Bayi Penemuan di Rumah Kosong Kotabaru, Ini Kata Polisi