bakabar.com, KOTABARU – Sempat buron, pelaku terakhir dalam kasus pembunuhan Rundy Irama (26) akhirnya tertangkap.
Pelaku bernama M. Nahdi itu diringkus tim di Kotabaru oleh tim reserse gabungan Macan Kalsel bersama Jatanras Polres Banjarbaru, Jatanras Polres Banjar, Reskrim Polsek Kelumpang Tengah, dan Unit Reskrim Polsek Banjarbaru Barat, Minggu (8/8) malam.
Saat ini pelaku dan tim gabungan sedang dalam perjalanan menuju Polres Banjarbaru.
“Sudah ditemukan di daerah Kelumpang Kotabaru, saat ini anggota dalam perjalanan menuju Banjarbaru,” ujar Kasat Reskrim Polres Banjarbaru Iptu Martinus Ginting kepada bakabar.com, baru saja.
Usai terlibat dalam pembunuhan Rundy, pelaku rupanya mendatangi keluarganya di Kotabaru untuk menyembunyikan diri.
“Bukan disembunyikan, tapi lari mendatangi keluarganya ke sana,” terang Ginting.
Dari hasil interogasi petugas, benar pelaku berperan mengawasi situasi di luar rumah korban saat perampokan maut itu terjadi. Para pelaku juga menggunakan motor milik Nadi untuk mendatangi rumah korban.
Informasi tambahan, Nahdi sama seperti Roni alias Tole otak pelaku pembunuhan Rundy. Jika Tole merupakan residivis kasus narkotika dan senjata tajam, Nahdi pernah terjerat kasus narkotika dan pencurian dengan pemberatan. Ia Masih dalam masa bebas bersyarat.
Kronologis Pembunuhan
Dor! Dor! Dor! Pembunuh Perawat RSDI Banjarbaru Rundy Tumbang
Rundy merupakan seorang perawat instalasi bedah sentral RS Idaman Banjarbaru. Tewasnya Rundy bermula pada Selasa (3/8).
Siang itu, jasadnya ditemukan bersimbah darah di kediamannya, Jalan Abadi III, Kompleks Sejahtera, Guntung Manggis, Banjarbaru.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Penangkapan para pembunuh Rundy bermula pada Kamis (5/8) dini hari.
Ketika itu polisi mendapati informasi jika mereka bersembunyi di Desa Jawa Laut, Kabupaten Banjar.
Dua pelaku yang ditangkap ialah M Roni (21) alias Tole dan Abdul Majid (21). Satu pelaku berhasil lolos bernama Nahdi. Ketiganya saling bertetangga.
Penelusuran polisi, keduanya berstatus residivis atau pernah dipenjara.
Tole pernah dipenjara atas kasus kepemilikan senjata tajam di Polres Martapura, dan kepemilikan obat-obatan terlarang jenis zinet di Polres Banjarbaru.
"Sementara Majid belum [pernah dipenjara]," tambah Kasat Reskrim Iptu Martinus Ginting.
Pelaku lain Nahdi buron. Saat penyergapan, ia diduga sudah mengetahui kedatangan petugas gabungan setelah mendengar tembakan peringatan.
"Karena si pelaku utama itu mau kabur. Lalu dikeluarkan tembakan peringatan. Di situ mungkin dia (Nahdi) mendengar. Lalu kabur," beber Kanit Opsnal Jatanras, AKP Endris Ary Dinindra kepada bakabar.com, Kamis petang.
Meski begitu polisi berhasil menangkap kedua pelaku utama saat menyergap rumah mereka. Dari nyanyian keduanya, terungkap peran Nahdi sebagai pemantau situasi saat pembunuhan Rundy.
"Saat disergap mereka lagi enak tidur. Karena saat itu masih subuh," kata Endris.
Penggerebakan malam itu dilakukan tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Polres Banjarbaru-Banjar di Desa Jawa Laut, Martapura, Kabupaten Banjar.
Dalam penggerebekan, peluru dari tembakan terukur petugas, masing-masing bersarang di kaki kedua pelaku yang mencoba melawan.
Dari pendalaman polisi, aksi keji perampokan itu didalangi Roni. Motif sementara, rekan sepermainan korban itu tergiur saldo di m-banking milik korban.
Roni sudah mengenal korban yang mana awal mulanya pernah bekerja di toko alat dekorasi di Pasar Martapura.
Korban disebut pernah membeli alat dekor di tempatnya bekerja kemudian mengantarkan alat-alat dekor tersebut ke rumah korban.
Kemudian, para pelaku berpura-pura mengadakan acara dan meminta untuk didekorkan oleh korban. Mereka datang ke rumah korban beralasan membayar uang muka atau DP.
Setelah itu para pelaku meminta korban untuk diambilkan asbak untuk merokok. Lalu saat korban menuju dapur barulah aksi kejinya dilakukan.
"Mereka berupaya untuk mengambil harta benda milik korban karena tergiur melihat saldo rekening milik korban melalui aplikasi e-Banking di handphone milik korban," sambung Tajudin.
Lantaran sudah mengenal para pelaku, Rundy tidak curiga atas kedatangan ketiganya.
"Sedangkan Nahdi menunggu di ruang tamu untuk memantau kondisi di sekitar rumah korban," ceritanya.
Saat di dapur, Abdul langsung mendorong korban ke dalam kamar mandi. Karena coba melawan, Roni yang berada tak jauh langsung menusuk korban menggunakan pisau yang telah dibawa dari rumahnya. Rundy tumbang dengan tusukan di bagian dada sebelah kiri, dan leher sebanyak dua kali.
Korban meninggal di tempat kejadian. Saat polisi datang, jasad korban sudah berada di RSDI Banjarbaru. Sementara ketiga pelaku melarikan diri dengan laptop dan Iphone korban.
"Menurut keterangan Roni, Hp telah dibarter dengan paket sabu kepada orang tak dikenal di daerah Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar," katanya.
Dilengkapi oleh Masduki